Kehidupan Kembali Rukiah
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-05-01 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
MULANYA adalah 2015. Yerry Wirawan, dosen sejarah di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hendak bertolak ke Kyoto, Jepang, untuk menghadiri konferensi seputar periode pascakolonialisme. Mengikuti saran seorang kenalan, Yerry terpikir untuk menyampaikan presentasi tentang S. Rukiah, penulis perempuan yang aktif pada masa transisi kemerdekaan. Keinginan itu terbentur sejak awal karena ternyata sulit sekali bagi Yerry menemukan buku-buku Rukiah. Di Perpustakaan Nasional pun tak ada. Buku Rukiah akhirnya Yerry temukan justru dari koleganya di Kyoto. Yerry menerima dua buku dalam bentuk fotokopian, Kejatuhan dan Hati serta Tandus. “Beruntung sekali sejumlah karya-karya Rukiah masih tersimpan di beberapa perpustakaan di luar negeri,” kata Yerry ketika dihubungi pada Selasa, 13 April lalu. Belakangan, dua rangkap fotokopian itu disodorkan Yerry pada Bilven Rivaldo Gultom, pendiri toko…
Keywords: Sastra, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…