Lika-liku Madu Palsu
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-07-10 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
MARAKNYA penjualan madu lebah hutan suku Baduy justru membuat Uday Suhada resah. Pemerhati budaya dan pendamping komunitas adat Baduy ini senang mengonsumsi madu, dan tentu saja dia gembira jika madu hutan yang dipanen suku Baduy laris. Apalagi, di masa pandemi Covid-19, madu bisa menjadi suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Masalahnya, sebagian madu yang beredar palsu," kata Uday. "Bukan madu Baduy asli. Bahkan ada yang isinya sama sekali tidak mengandung madu." Madu hutan Baduy memang sering dipalsukan. Pada 2015, Kepolisian Resor Tangerang menangkap tiga pemalsu madu di kawasan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Mereka bukan warga Baduy. Mereka membuat madu palsu dengan mencampur air gula, asam sitrat, dan perisa madu.
Madu palsu itu mereka kemas dalam botol kaca berukuran 500 mililiter, lalu diberi label "Madu Baduy" dan dijual di Jakarta. Kepada polisi, para pemalsu madu ini mengaku bisa menjual 1.700 botol dalam sepekan. Mereka mengaku menjual madu abal-abal ini sejak 2013. Sempat reda, pemalsuan madu Baduy kembali muncul pada 2020. Pelakunya adalah M. Shopiudin, 47 tahun, Tamuri (35), dan Asep (25). Shopiudin dan Tamuri orang Lamongan, Jawa Timur, yang tinggal di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Mereka memiliki usaha produksi sirop CV Yatim Berkah Makmur yang…
Keywords: Madu, Suku Baduy, Covid-19, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…