Robohnya Rumah Sakit Kami

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-07-10 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


PANGGILAN dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X masuk ke telepon seluler Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Jumat, 9 Juli lalu. Bakda magrib, Sri Sultan mengabarkan bahwa stok oksigen di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, yang menjadi rujukan pasien Covid-19, kritis. Persediaan oksigen diperkirakan habis kurang dari 24 jam.
Perbincangan itu tak sampai lima menit. Sri Sultan meminta bantuan pemerintah pusat untuk menambah cadangan oksigen ke Sardjito. “Ngarso Dalem, saya akan membantu mencarikan oksigennya. Jangan sampai seperti kemarin yang mendadak sekali,” kata Budi menceritakan percakapan itu saat wawancara khusus dengan Tempo. Ngarso Dalem adalah panggilan takzim untuk Raja Yogyakarta.
Budi merujuk pada kematian 63 pasien Covid-19 di RSUP Dr Sardjito pada Ahad, 4 Juli lalu. Sebanyak 33 di antaranya meninggal karena kondisi yang memburuk setelah suplai oksigen sentral di rumah sakit itu habis. Sehari sebelum nestapa itu, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, bersurat kepada Budi dan sembilan pejabat lain tentang pasokan oksigen yang megap-megap. Dalam selembar warkat itu, Rukmono menulis kehabisan oksigen dapat membahayakan keselamatan pasien.
Seorang pasien yang meninggal ketika oksigen di Sardjito sedang gawat adalah Sugiyanti. Hidup perempuan 66 tahun itu ditopang bantuan oksigen sejak 2012 karena ia menderita komplikasi jantung, paru, lambung, dan lever. Putra Sugiyanti, Deni Prihantoro, mengatakan ibunya tiba di rumah sakit pada Sabtu, 3 Juli. Sepekan sebelumnya, dia mengeluh sesak napas. Gejala itu masih muncul saat di rumah sakit sehingga perawat membawanya ke ruang instalasi gawat darurat, lalu memacu jantungnya. Tak sempat menerima bantuan oksigen, warga Bantul itu berpulang. Menurut Deni, Sugiyanti dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Pemindahan pasien Covid-19 dari IGD ke ruangan khusus karena penuhnya ruang rawat inap, di RSUD kota Bandung, Jawa Barat, 1 Juli 2021. TEMPO/Prima Mulia
Selesai berbincang dengan Sri Sultan, Menteri Budi langsung mencari pasokan oksigen untuk dikirim ke RSUP Dr Sardjito. Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara itu baru memperoleh stok oksigen yang dibutuhkan sejam kemudian. “Kiriman oksigen akan tiba di Yogyakarta paling lambat Sabtu, 10 Juli,” ujar Budi.
Seusai insiden di Sardjito, pemerintah tunggang-langgang mencari tambahan pasokan oksigen. Berlangsung secara virtual pada Ahad malam, 4 Juli lalu, rapat dengan bos-bos perusahaan penghasil oksigen industri digelar Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Seorang pejabat pemerintah yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa Luhut meminta para pengusaha mengalihkan produksi gas mereka untuk oksigen medis. Para produsen gas, menurut narasumber ini, bersedia memenuhi permintaan Luhut, tapi meminta jaminan pembayaran dari pemerintah. Luhut disebut tak keberatan terhadap syarat tersebut.
Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim, yang hadir dalam pertemuan itu, mengaku Luhut juga sempat menelepon untuk meminta perusahaannya menyuplai oksigen ke rumah sakit. Dalam diskusi itu, Luhut mengungkapkan jumlah kebutuhan oksigen medis melonjak hingga tujuh kali lipat dari kondisi normal. Silmy menyanggupi permintaan Luhut. Ia mengaku memberikan layanan pengisian tabung oksigen secara cuma-cuma ke rumah sakit. “Kapasitas kami untuk oksigen medis baru 500 tabung per hari dan akan terus ditingkatkan hingga seribu tabung,” tutur Silmy.
Sehari seusai rapat dengan petinggi perusahaan gas atau 5 Juli lalu,…

Keywords: Budi Gunadi SadikinCovid-19Vaksin Covid-19Luhut PandjaitanPPKMVarian DeltaTenaga Kesehatan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…