Vaksin Merah Putih Baru Bisa Diproduksi 2022

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-07 / Halaman : / Rubrik : WAW / Penulis :


DIREKTUR Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir berkejaran dengan waktu. Target pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah membuat badan usaha milik negara yang dipimpinnya terus menggenjot produksi vaksin hingga kapasitas maksimal, yakni 250 juta dosis per tahun hanya untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac. “Kami secara paralel juga sedang menambah kapasitas produksi untuk vaksin BUMN atau vaksin Merah Putih,” kata Honesti, 53 tahun, dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui konferensi video, Jumat, 30 Juli lalu.
Sejak menerima 3 juta dosis pertama vaksin jadi Sinovac pada Desember 2020, Bio Farma mendapatkan pasokan bahan baku vaksin (bulk) untuk diperbanyak di fasilitas produksi di Bandung. Menurut Honesti, Bio Farma menyepakati kontrak dengan Sinovac sebanyak 140 juta dosis bahan baku vaksin, 123,5 juta dosis di antaranya sudah diterima. Bio Farma dan Kementerian Kesehatan juga telah mengimpor vaksin merek lain, tapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan nasional. Pemerintah pun menugasi Bio Farma menambah 50 juta dosis vaksin jadi dari Sinovac.
Honesti juga disibukkan oleh pemenuhan obat terapi pasien Covid-19. Sebagai Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, ia mengerahkan dua anak perusahaan Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk, memperbanyak stok oseltamivir, favipiravir, azitromisin, dan ivermectin. Kapasitas produksi untuk favipiravir, misalnya, didongkrak dari 500 ribu menjadi di atas 2 juta tablet per hari. Namun tetap saja terjadi kelangkaan obat di pasar. “Kami enggak pernah menyangka bahwa terjadi second wave yang begitu besar di Indonesia,” ujarnya.
Kepada wartawan Tempo, Setri Yasra, Sapto Yunus, Mahardika Satria Hadi, Abdul Manan, dan Hussein Abri Dongoran, Honesti menceritakan keputusan di balik kerja sama dengan Sinovac, perburuan vaksin merek lain, upayanya mengatasi kelangkaan obat terapi pasien Covid-19, hingga riset vaksin Merah Putih dan vaksin BUMN. Mantan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk ini mengatakan pandemi menjadi momentum bagi Bio Farma dan lembaga-lembaga riset di Tanah Air mengembangkan dan memproduksi vaksin buatan sendiri.
Vaksinasi Covid-19 di beberapa daerah terhambat. Bagaimana stok vaksin saat ini?Dari sisi suplai, ada bahan baku vaksin dan vaksin jadi. Bahan baku vaksin dari Sinovac yang sudah masuk 123,5 juta dosis. Kami sudah memproduksi 91,2 juta dosis. Sebanyak 65,8 juta di antaranya siap didistribusikan ke semua provinsi. Sisanya ada yang masih dites sampling oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ada juga vaksin jadi, misalnya dari COVAX Facility dan hibah dari beberapa negara.
Dengan puluhan juta dosis vaksin yang tersedia, mengapa banyak provinsi atau kabupaten dan kota mengeluh kekurangan vaksin?Kami melihat kecepatan di tiap daerah tidak sama. Alokasi vaksin diberikan kepada daerah-daerah yang cepat sehingga mereka tidak kekurangan stok. Ini butuh kerja sama dari pemerintah setempat. Mereka harus menghitung kebutuhannya. Kadang mereka salah hitung. Sudah mau masuk vaksinasi kedua ternyata vaksinnya kurang dan baru teriak. Komunikasi dan alokasi harus kami perbaiki. Saya pikir sangat wajar karena kita tahu data kependudukan juga in progress. Vaksinasi ibarat kita membangun rel kereta. Keretanya enggak boleh berhenti, jadi rel keretanya harus dibangun terus. Jadi wajar kalau ada yang kurang, ada yang berlebih.
Mengapa tidak mengimpor vaksin jadi saja sehingga tinggal…

Keywords: Covid-19Vaksin SinovacBio FarmaIvermectinVaksinasi Covid-19Vaksin Merah PutihHonesti Basyir
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…