Saya Salah, Enggak Mengecek
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-07 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
KEGADUHAN sumbangan Rp 2 triliun dari Heryanty, anak bungsu pengusaha Akidi Tio, selama dua pekan terakhir membuat stres Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri. Ia puasa menonton televisi agar tak melihat riuhnya pemberitaan sumbangan keluarga pengusaha asal Palembang tersebut.
Bukan hanya kolega, keluarganya juga turut mempertanyakan rencana pemberian bantuan itu yang belakangan diduga fiktif. Alih-alih menelisik asal-usul uang, Eko Heri langsung menggelar seremoni penyerahan bantuan di kantornya pada Senin, 26 Juli lalu.
Eko juga menerima beberapa pesan WhatsApp berupa dukungan ataupun hujatan. “Ketika (sumbangan) ini tidak ada, pasti nyerangnya ke saya,” kata Eko kepada wartawan Tempo Linda Trianita yang menemuinya pada Jumat, 6 Agustus lalu. “Jenderal bintang dua, Kapolda, profesor, kok goblok, sih? Ya, enggak apa-apa.”
Guru besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian ini mengaku tidak sakit hati terhadap banyaknya umpatan akibat tindakannya yang tak melakukan check and recheck. “Saat itu saya cuma berpikir, orang yang datang menghadap ke saya orang-orang hebat. Meyakinkan uangnya ada. Meski sekarang tidak pernah ditunjukkan,” ucapnya.
Eko lahir di Palembang pada 23 November 1964. Sebelum menjadi Kepala Polda Sumatera Selatan pada 1 Mei 2020, dia menjabat Asisten Kepala Kepolisian RI Bidang Sumber Daya Manusia sejak 2018. Eko menganggap polemik sumbangan Rp 2 triliun ini sebagai ujian dan peringatan Tuhan kepadanya untuk lebih berhati-hati.
Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988-A tersebut menerima penugasan pertama di Kepolisian Resor Aceh Timur sebagai inspektur polisi dua. Di sanalah Eko berjumpa dengan Johan alias Ahok, putra sulung Akidi Tio, pengusaha…
Keywords: Akidi Tio, Sumbangan 2 Triliun, Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Prank Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio , 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…