Yang Bukan Pelukis, Ambil Bagian: Pameran Gambar Dan Lukisan Gm

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-07 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


PADA  awalnya, sebuah gambar atau lukisan kita lihat sebagai susunan unsur-unsur seni rupa pada bidang gambar. Hal-hal lain yang menyertainya—dari judul sampai cerita tentang proses kreatif, biografi perupanya, dan sebagainya—bisa dipedulikan atau diabaikan. Pada akhirnya, kita kembali melihat gambar dan lukisan tersebut sebagai susunan garis, bidang, warna, barik, blabar, dan unsur seni rupa lain. Demikianlah kelaziman yang dinamakan pengalaman estetis.

Pameran lukisan dan gambar karya Goenawan yang bertajuk Di Muka Jendela: Enigma di Nadi Gallery, Jakarta. Dok. Nadi Gallery
Datanglah ke Galeri Nadi dan Galeri Salihara, dua galeri di Jakarta, pada hari-hari ini, Agustus hingga September. Dua galeri itu memamerkan sejumlah gambar dan lukisan Goenawan Mohamad atau akrab disapa GM. Dari jumlah karya, untuk sebuah pameran tunggal, sang perupa termasuk produktif. Ada seratusan gambar dan 17 lukisan di Galeri Nadi. Lalu ada 20 gambar dan hampir 27 lukisan, ditambah beberapa gambar dan buku sketsa dalam delapan meja etalase, di Galeri Salihara. Karya-karya ini dibuat praktis hanya dalam dua tahun, 2020 sampai 2021. Jumlah tersebut sudah tentu merupakan pilihan kurator, Hendro Wiyanto dan Malela Mahargasari. Entah berapa karya yang tak dipilih.

Suasana pameran Di Muka Jendela: Enigma yang menampilkan karya-karya lukisan Goenawan Mohamad di Salihara Arts Center, Jakarta. Dok. Salihara/Witjak Widhi Cahya P
Lukisan-lukisan, cat minyak atau akrilik pada kanvas, berukuran besar 1 x 1 meter atau lebih dihadirkan. Terdapat pula gambar-gambar pada kertas atau kanvas katun seukuran kertas gambar, rata-rata 30 x 40-an sentimeter. Ukuran yang membuat kita perlu mengambil jarak secukupnya untuk melihat keseluruhan sebuah lukisan, atau mesti mendekat ke gambar agar bisa menangkap dengan baik garis dan titik dan warna. Ketika gambar berjudul Kuda Kematian itu didekati, akan terlihat bentuk orang, hewan, atau benda hadir tanpa latar, hanya putih atau hitam kertas. Kita “diarahkan” hanya melihat bentuk, nihil keterangan tempat, waktu dan keadaan. Bentuk itu, pada hampir semua gambar yang dipamerkan, tidak sulit kita kenali, tapi bukan dalam kehadiran sehari-hari. Orang, hewan, atau benda itu hadir bukan menjadi bagian dari sebuah peristiwa. Benda itu tidak digambarkan sebagai bagian dari alam nyata sehari-hari—ciri atau syarat sebuah karya gambar yang lazim dinamakan realistis. Kehadiran gambar seperti ini menjauhkan kita untuk berasosiasi dan lebih membuka jalan…

Keywords: Goenawan MohamadsenimanPameran SeniPenyairSastrawan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…