Mimpi Warisan 2 Triliun

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-07 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


SEEKOR anjing ras rottweiler terikat di belakang pintu garasi rumah di Jalan Tugu Mulyo, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur 1, Kota Palembang. Ia tak henti menggonggong ketika sejumlah polisi dan petugas medis hilir-mudik di dekatnya. Wartawan berkerumun di depan gerbang saat Tempo menyambangi rumah Heryanty, anak pengusaha Akidi Tio, itu pada Rabu, 4 Agustus lalu, yang tenar karena sumbangan 2 triliun.
Uang Rp 2 triliun itu akan disumbangkan Heryanty, 62 tahun, kepada Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri pada Senin, 26 Juli lalu, untuk menangani pandemi Covid-19. Sejak itu, rumahnya didatangi banyak orang, termasuk wartawan. Namun ia tak muncul setelah polisi memeriksanya pada 2 Agustus lalu. “Mereka sekarang jadi jarang ke luar rumah,” kata Wahyudi Suryanto, penjaga kompleks perumahan.
Heryanty dan suami, Rudi Sutadi, serta anaknya menempati rumah itu sejak 13 tahun lalu. Menurut Wahyudi, warga sekitar mengenal Heryanty sebagai pengusaha. Mereka pernah sukses ketika menekuni bisnis jasa ekspedisi di kawasan Celentang, Kota Palembang. Tapi bisnis itu gulung tikar menjelang pandemi Covid-19 awal tahun lalu. Rudi banting setir menjadi sopir taksi daring.
Sebelum pagebluk, mereka memiliki sopir pribadi. Menurut Wahyudi, mantan sopir itu pernah bercerita bahwa majikannya hampir tiap bulan ke Singapura. Mereka juga sering bolak-balik ke Jakarta tiap pekan. Mobil mereka pun banyak. “Dulu punya dua sopir, sekarang sudah keluar dua-duanya,” ucapnya.
Heryanty anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Akidi Tio, pengusaha kelahiran Langsa, Aceh. Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Samsu menjelaskan bahwa keluarga Akidi hijrah ke Palembang pada…

Keywords: PenipuanAkidi TioSumbangan 2 TriliunKepolisian Daerah Sumatera SelatanPrank Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…