Antara Evidence-based Dan Politik: Dilema Kebijakan Era Krisis
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-07 / Halaman : / Rubrik : IT / Penulis :
Oleh: Wawan Mas’udi
(Dosen di Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM)
Situasi krisis akibat pandemi COVID-19 membawa kembali ke permukaan perdebatan antara rezim kebijakan yang berbasis ideologi dan pertimbangan politik, dengan rezim kebijakan berbasis pengetahuan (evidence-based policy). Sejumlah negara membuat kebijakan merespons pandemi berbasis kepentingan dan insting politik para pemegang otoritas kebijakan, sebagaimana tercermin dalam cara Presiden Donald Trump (AS) menangani COVID-19. Pertimbangan-pertimbangan dari para ahli dan epidemiolog, serta data-data kesehatan dengan ringan diabaikan, dan berujung pada meluasnya pandemi.
Kasus berbeda terjadi di Inggris, di mana Perdana Menteri Boris Johnson sepenuhnya mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat para ahli dan epidemiolog dalam membuat kebijakan untuk merespons COVID-19. ‘The government is following the science’, menjadi salah satu kutipan paling popular dalam briefing harian perkembangan pandemi. Model respons ala Inggris ini diikuti sejumlah negara, dan pada gelombang pertama pandemi dinilai cukup ampuh mengendalikan wabah.
Penanganan COVID-19 di Indonesia juga diwarnai dengan perdebatan antara tata pemerintahan berbasis pengetahuan dengan kepentingan yang lebih praktis, terutama ekonomi. Setelah pada minggu-minggu awal Pemerintah cenderung mengabaikan ancaman virus sebagaimana sudah diindikasikan para ilmuwan dan epidemiolog, berbagai kebijakan…
Keywords: inforial, 
Rp. 15.000
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
S
I
P