Tubuh Dan Penjara Murni
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-08-14 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
LUKISAN-lukisan I Gusti Ayu Kadek Murniasih (selanjutnya Murni) selalu menunjukkan figur-figur datar tanpa ilusi dengan warna-warna primer yang terang. Namun kesemuanya itu menunjukkan rasa sakit yang mengoyak dan menusuk. Dalam lukisan-lukisan Murni, bidang warna yang membentuk citraan vulva, phallus, serta tubuh-tubuh telanjang yang sureal-demonis dan berpose eksplisit itu dengan cepat disergap oleh citraan gunting, pisau, dan benda tajam lain. Maka melihat puluhan karya Murni yang terpajang dalam sebuah galeri menjadi pengalaman yang menantang.
Gajah Gallery, Singapura (15 Juli-15 Agustus 2021), berkesempatan memamerkan karya-karya mendiang Murni secara komprehensif yang menandai tubuh-tubuh kekaryaan kunci seniman asal Bali ini dalam tajuk “Shards of My Dreams that Remain in My Consciousness”. Dalam pameran ini terlihat bagaimana Murni berproses sebagai seniman dan menjumpai beberapa penjelajahan yang menarik. Lukisan-lukisan Murni menunjukkan perayaan seksualitas dari sudut pandang perempuan. Citraan frontal dan eksplisit dari vulva atau vagina langsung menyapa pandangan mata dan secara ganjil menunjukkan gestur dengan hasrat yang tak bisa disembunyikan. Penampakan vagina-vagina yang frontal itu, misalnya, muncul dalam karya Sembahyang (2004) dan Mengecek (2004). Rasa ganjil ini mungkin disebabkan oleh pandangan maskulin atas perempuan yang memberikan prasangka tertentu dan lantas berhak untuk menggurui dan merepresinya.
Untitled (2001).
Lukisan-lukisan yang lain juga sarat akan citraan phallus. Bentuk-bentuknya yang panjang, mengitari seorang perempuan layaknya seekor ular, hadir dalam lukisan Untitled (2001). Perempuan berambut panjang itu menjulurkan lidah menanti sebuah cairan yang menetes dari mulut sang phallus. Sang phallus juga hendak menjerat perempuan yang sedang…
Keywords: Seni Rupa, Pameran Seni, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.