Vaksin Di Tumpukan Jerami

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-04 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


BOLAK-BALIK menanyakan kepastian vaksin Covid-19 ketiga kepada pengelola rumah sakit tempatnya bekerja, Purnomo tak kunjung mendapat kepastian. Perawat di sebuah rumah sakit swasta di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini merasa membutuhkan booster agar lebih terlindung saat bertugas di instalasi gawat darurat.
Menurut dia, manajemen menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di rumah sakit itu akan disuntik vaksin ketiga secara bergantian. Tujuannya, menghindari kejadian ikutan pasca-imunisasi secara bersamaan. “Masih menunggu jadwal, tapi belum tahu kapan,” kata Purnomo kepada Tempo, Jumat, 3 September lalu.
Berbeda dengan vaksin pertama dan kedua yang diterimanya pada Februari lalu, Purnomo menilai kuota penerima booster lebih terbatas. Kala itu, vaksinasi bisa menjangkau 90 orang dalam sehari. Namun vaksinasi ketiga cuma 40 orang per hari.
Kondisi serupa dialami Resa, bukan nama sebenarnya, manajer klinik kesehatan utama di Kota Yogyakarta. Sebanyak 21 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, bidan, apoteker, dan tenaga penunjang belum mendapat booster. Resa beberapa kali bertanya kepada pusat kesehatan masyarakat terdekat—sebagai penyelenggara vaksinasi. Pada Kamis, 2 September lalu, puskesmas meminta tenaga kesehatan di klinik mengisi formulir pendataan. “Serba tidak pasti,” ujar Resa.

Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 Moderna sebagai dosis ketiga kepada seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Penumping, Solo, Jawa Tengah, 12 Agsutus 2021. ANTARA/Maulana Surya
Di Ibu Kota, seorang tenaga kesehatan bernama Anjani juga kelabakan mencari vaksin booster. Padahal ia kerap menjadi petugas vaksin temporer yang menyuntik ratusan orang per hari. Namun, karena bukan karyawan di fasilitas kesehatan, Anjani tak kunjung mendapat suntikan ketiga.
Kementerian Kesehatan telah memulai vaksinasi Covid dosis ketiga yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Tujuannya, menguatkan kekebalan terhadap virus corona. Program ini dimulai pada pertengahan Juli lalu, seiring dengan kedatangan 3 juta dosis vaksin Moderna. Produk asal Amerika Serikat itu bisa juga digunakan untuk mereka yang belum pernah divaksin.
Namun vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan tak berjalan maksimal. Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan program tersebut ditargetkan rampung bulan Agustus. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 4 September lalu, baru 706.578 dosis disuntikkan. Angka itu belum mencapai 50 persen atau hanya 48,1 persen dari target 1.468.764 orang.
Kesulitan mengakses vaksin tak hanya dialami tenaga kesehatan, tapi juga masyarakat umum. Ketua Rukun Tetangga 7, Desa Gatak, Kabupaten Klaten, Budi Setyawan, pontang-panting mencari vaksin pertama sejak Juni lalu. Laki-laki 51 tahun itu pernah antre untuk memperoleh vaksin di balai desa, tapi tak kebagian karena jumlahnya terbatas.

Di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, bahkan sempat terjadi kericuhan saat vaksinasi massal digelar di Lapangan Lasinrang pada Selasa, 24 Agustus lalu. Calon peserta vaksinasi yang tak kebagian jatah menguber-uber petugas vaksin. Warga Pinrang, Maya, termasuk yang…

Keywords: Vaksin Covid-19VaksinVaksinasi Gotong RoyongVaksinasiVaksinasi Covid-19Vaksin Moderna
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?