Laporan Dari Klub-klub Kawah Candradimuka
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-11 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :
SEBELUM pemain lain datang, Maria Veronica Ngadien Prawesti alias Prawes telah sibuk bertanding dengan pelatihnya. Tak terjadi pukulan-pukulan panjang atau rally. Smes atau tukikan halus shuttlecock lebih sering terjadi. Pemain 18 tahun itu beberapa kali bisa memperdaya lawan tandingnya dengan pukulan pendek mepet jaring. Cantik.
Pada Jumat, 3 September, itu, Prawes berlatih di pusat latihan dan pendidikan (puslatdik) Perkumpulan Bulutangkis Sangkuriang Graha Sarana di Gedung Olahraga Iie Sumirat, Bandung. Klub bulu tangkis ini lebih dikenal dengan nama PB SGS-PLN setelah disponsori badan usaha milik negara tersebut.
Makin petang, gelanggang makin riuh oleh kehadiran sekitar 20 pemain lain yang datang satu per satu. Ada yang masih bocah, ada juga yang remaja. Setelah semua lapangan penuh dan para pemain melakukan pemanasan, pemilik gedung sekaligus pelatih PB SGS, Iie Sumirat, bergabung. Iie, 70 tahun, adalah pemain badminton tersohor nasional pada 1970-an. Dia memperkuat tim Indonesia saat meraih Thomas Cup pada 1976 dan 1979. Secara gemilang dan penuh ketegangan, Iie mampu mengalahkan pemain andal Denmark, Svend Pri, dengan rubber set di final Thomas Cup 1979. Iie dikenal dengan permainan net yang halus.
Kegiatan latihan di tempat Iie Sumirat mengajar itu berhenti total selama tiga bulan pada awal masa pandemi tahun lalu. Bergeliat sebentar, virus corona-19 varian delta mengamuk dan latihan harus terhenti lagi. “Latihan baru mulai lagi sekitar pertengahan Agustus,” kata Ma’sum Husain, Sekretaris Umum PB SGS-PLN Bandung, pada Jumat, 3 September lalu.
Akibat situasi ini, dua angkatan pemain klub terpaksa kehilangan kesempatan mengadu ketangkasan karena tak ada turnamen yang digelar. Prawes salah satu yang merasa anjlok. Dia kehilangan motivasi dan sempat ingin berhenti latihan menepak kok. “Buat apa latihan terus tanpa pertandingan? Jadi jenuh,” ujar Prawes, yang berlatih di SGS sejak kelas V sekolah dasar hingga kini menjadi mahasiswa di Universitas Padjadjaran, Bandung.
SGS-PLN memiliki sejarah yang harum. Sejumlah pemain bintang lahir dari sini. Yang paling terkenal tentu Taufik Hidayat, juga Anthony Sinisuka Ginting. Selain itu, ada Flandy Limpele, peraih perunggu Olimpiade; dan Halim Haryanto, yang menjadi juara dunia ganda putra bersama Tony Gunawan pada tahun 2000. Dua pemain SGS saat ini, Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri, masuk daftar pemain pemusatan latihan nasional (pelatnas) 2021. Atlet dari SGS paling anyar yang berprestasi gemilang adalah Dheva Anrimusthi, peraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020.
Suasana latihan di klub bulutangkis SGS Bandung, di GOR Iie Sumirat, Bandung, 3 September 2021. TEMPO/Anwar Siswadi
Kelahiran Perkumpulan Bulutangkis Sangkuriang Graha Sarana pada 10 Oktober…
Keywords: Bulu Tangkis, Badminton, PB Djarum, PB Tangkas, PB Suryanaga, PB Sangkuriang Graha Sarana, Klub Bulu Tangkis, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…