Grafiti Di Tembok Mungil

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-11 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :


TULISAN grafiti itu gahar: "Genderuwall". Kata itu mengingatkan pada genderuwo, makhluk mistis yang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya Jawa. Bentuk genderuwo dalam mitos mahkluk astral digambarkan seram. Ia bertubuh tinggi dan kekar, menyerupai kera, serta senang berdiam di pepohonan dan bangunan besar. Namun citra itu buyar di tangan William Davis, ilustrator yang beken dengan nama Wd Willy.
Willy mengenalkan genderuwo versi ceria yang malah terlihat menggemaskan. Makhluk ini berambut ikal biru elektrik dengan wajah dipulas warna toska yang cerah. Kedua bola matanya melotot. Tapi kesan sangar jauh karena matanya diwarnai hijau neon yang mencolok. Adapun bibir si genderuwo yang tebal itu menganga, memperlihatkan dua taring tajamnya. Bibir itu pun berwarna terang, violet, dengan lidah merah muda.
Kedua kakinya juga tampak mencolok. Kaki kanannya yang berwarna toska memakai sepatu hijau. Sedangkan kaki kirinya dicat merah muda dan mengenakan sepatu kuning menyala. Di sisi luar kedua sepatu itu terdapat mata yang membelalak khas karya Wd Willy, yang senang membubuhkan "kehidupan" seperti mata, kuping, ataupun mulut ke obyek-obyek mati.
Gambar genderuwo ini diguratkan Willy pada medium tembok mini yang disebut Muka Tembok. Bahannya vinil dengan ukuran 20 x 6 x 22,5 sentimeter. Tekstur Muka Tembok…

Keywords: Seni RupaMuralSeniGrafiti
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.