Saling Intip Sebelum Jatuh
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-11 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :
TURUN dari mobil, Supriansa dan Rudy Mas’ud langsung menuju rumah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Azis Syamsuddin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa malam, 31 Agustus lalu. Kala itu, ada kabar Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkan Azis sebagai tersangka suap korupsi dana alokasi khusus untuk Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah pada 2017.
Tuan rumah menerima dua koleganya di Partai Golkar itu di dekat kolam renang. Berbasa-basi sejenak, Supriansa dan Rudy menanyakan perkara hukum Azis di KPK. Ketiganya berbincang sekitar setengah jam. Setelah itu, pertemuan bubar. “Perintah Ketua Umum, kami monitoring kasus ini,” ujar Supriansa.
Supriansa menolak menceritakan detail pertemuan tersebut. “Jangan dibahas,” kata Ketua Badan Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Golkar itu, Rabu, 8 September lalu. Rudy, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Kalimantan Timur, buru-buru mematikan telepon setelah Tempo mengkonfirmasi pertemuan tersebut.
Delapan elite Partai Golkar yang ditemui Tempo menceritakan bahwa Supriansa membawa mandat dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar untuk menggali perkembangan kasus dugaan korupsi yang membelit Azis Syamsuddin. Mereka mendengar kabar bahwa Azis tak akan lolos di perkara ini meski KPK belum mengumumkan secara resmi status hukum Azis.
Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Selasa, 7 November 2017/TEMPO/Imam Sukamto
Di kalangan internal Golkar, korupsi di Lampung Tengah ini menjadi pembicaraan. Tuduhan kepada Azis adalah menyuap penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju, agar penyidikan korupsi di Kabupaten Lampung Tengah itu tak menyasarnya. Robin sudah menjadi tersangka perkara ini.
Tali temali suap di Lampung Tengah bermula dari pengakuan Robin…
Keywords: Partai Golkar, Partai Golkar (korupsi), Azis Syamsuddin, Suap Penyidik KPK, Kasus Korupsi Azis Syamsuddin, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…