Sensasi-sensasi Yang Mempertajam Indra
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-18 / Halaman : / Rubrik : SN / Penulis :
SEJUMLAH sensasi ganjil menabrak secara bersamaan tatkala memasuki kegelapan ruang tertutup di salah satu sudut pameran itu. Pertama-tama, yang langsung tertangkap kesadaran adalah hamparan cahaya hijau yang mengapung di antara dinding dan atap. Berjalan menembus lapis sinar itu ibarat menyibak permukaan air pada malam yang pekat. Hanya bagian leher ke atas yang menyembul di atas hamparan. Sensasi berikutnya adalah bunyi. Denting musik meditatif mengisi ruangan, sesekali diinterupsi oleh desisan dari sebuah mesin penyemprot kabut. Kabut itu meroyak, bergulung ke atas untuk menyatu dengan permadani cahaya hijau, membuatnya seperti menari dalam riak yang selalu berubah bentuk. Lalu, ada bau. Aroma lembut yang perlahan-lahan mengisi hidung. Manis tanpa menusuk.
Gassin’ the Machine karya Eldwin Pradipta. Dok. Komunitas Salihara
Ada banyak hal untuk diperhatikan dalam satu karya yang dibuat oleh seniman Korea Selatan, Boo Ji-hyun, itu. Bagaimana permadani cahaya itu tercipta? Dari mana gulungan kabut dan bunyi dan bau berasal? Apa saja bentuk yang muncul tatkala kabut itu menyatu dengan cahaya? Namun, secara utuh, ini adalah karya yang dapat membuat seseorang segera merasa terputus dengan keriuhan dunia. Permainan cahaya yang memanipulasi ruang bersama elemen bau dan bunyi memunculkan sensasi terhipnosis. Seperti menyelam di laut dalam tanpa perlu berbasah-basah. Boo Ji-hyun memang membuat Ultimate Space–Pause ini berdasarkan kelekatan memori dengan lautan Pulau Jeju, kampung halamannya.
Pameran “Mediascape: Material, Senses and Beyond” yang sedang berlangsung di Galeri Salihara,…
Keywords: Komunitas Salihara, Seni Kontemporer, Gerakan Seniman, Seni Rupa, seniman, Pameran Seni, Seni, Galeri Salihara, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.