Bahaya Mengancam Si Belang

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-09-18 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :


Satu keluarga harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan tak bernyawa di dalam hutan lindung dekat Desa Ie Buboh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Aceh, 24 Agustus lalu. Lokasinya sekitar 302 kilometer dari Banda Aceh. Induk betina terjerat kawat baja di leher dan kaki belakang kiri. Satu anak yang berada didekatnya terjerat di leher. Satu anak lain yang berjarak sekitar lima meter terjerat di kaki kiri depan dan belakang.
Kawat baja lazim dipakai untuk menjerat babi hutan, rusa, dan satwa liar lain. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto mengaku belum tahu pasti motif petani di Desa Ie Buboh memasang jerat di kawasan hutan lindung. "Yang jelas, yang terkena jerat itu harimau. Kalaupun untuk menjerat babi di kawasan hutan, tidak diperbolehkan. Babi itu kan makanan harimau," katanya, Kamis, 16 September lalu.
Kepala Kepolisian Resor Aceh Selatan Ajun Komisaris Besar Ardanto Nugroho mengatakan lokasi pemasangan jerat itu lebih-kurang 20 meter di area hutan lindung. Polisi sudah menetapkan pemasang jerat sebagai tersangka yang melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. "Apakah ini bagian dari perburuan harimau, belum kita temukan," ujarnya, Jumat, 17 September lalu.
Harimau Sumatera satu-satunya spesies harimau yang dimiliki Indonesia setelah dua lainnya menghilang. Harimau Bali (Panthera tigris balica) punah pada 1940 dan harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) lenyap pada 1984. Jumlah populasi harimau Sumatera saat ini berkisar 560-600 individu. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) menetapkan harimau Sumatera berstatus kritis (critically endangered).
Praktisi konservasi Hariyo Wibisono mengatakan, dalam penetapan status satwa kritis seperti harimau Sumatera, lebih baik digunakan perkiraan konservatif ketimbang optimistis. "Kalau optimistis, kan, kita percaya kondisinya masih baik, padahal kenyataannya tidak, nanti penanganannya salah. Mungkin lebih santai, lebih longgar," tutur pria yang akrab dengan sapaan Beebach dan berpengalaman selama 25 tahun di bidang konservasi ini. Beebach menilai…

Keywords: Satwa LiarKejahatan LingkunganHutan LindungHarimauHarimau Sumatera
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…