Penumpang Tertinggal Di Gerbong Digital

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-02 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


SEBELUM menjadi pedagang pempek dalam ekonomi digital yang kondang dan melayani penjualan ke seluruh Indonesia, Devi Indriani dan Sigid Widagdo hanyalah pasangan suami-istri yang berdagang pempek berbasis pesanan. Maksudnya, jika tak ada pesanan yang masuk ke telepon seluler mereka, Devi sebagai pemrakarsa bisnis ini benar-benar tidak akan mengolah makanan khas Palembang itu.
Devi, 43 tahun, dibantu Sigid, 44 tahun, mulai berdagang pempek dari rumah mereka di sebuah gang di Kelurahan 3-4 Ulu, Kota Palembang. Pelanggan pertama mereka adalah saudara, teman, dan kenalan. “Terima pesanan dari yang kenal dan tahu saja,” kata Sigid pada Jumat, 1 Oktober lalu, menceritakan awal usaha istrinya tujuh tahun lalu.
Pesanan biasanya datang ketika orang-orang terdekat itu sedang menggelar hajatan, seperti perkawinan, khitanan, atau kumpul keluarga. Sigid lantas mencoba ceruk yang lebih luas dengan memasarkan pempek mereka di akun Facebook. Upaya itu tak berbuah banyak. “Sulit juga di Facebook. Pelanggan kurang percaya kalau transfer langsung ke penjual,” ujar Sigid.
Pada 2017, setelah melihat iklan Tokopedia, Sigid nekat mendaftar menjadi pedagang pempek di lokapasar tersebut. Berbekal kemampuan mengoperasikan ponsel pintar dan media sosial, Sigid mulai berdagang di Tokopedia. “Dulu kan tagline Tokopedia ‘Mulai Aja Dulu’. Ya sudah, kami mulai,” ucapnya.
Rupanya, kemampuan dasar Sigid menggunakan ponsel dan media sosial tidak banyak membantu. Pasar online adalah dimensi yang berbeda. “Banyak keluhan pelanggan,” tuturnya. Komplain mengenai pengemasan produk berdatangan seiring dengan keraguan pembeli akan pengiriman makanan. Pada mulanya, Sigid melumuri pempek mentah dengan tepung sagu sebelum menemukan trik pengemasan vakum.

Pelaku UMKM melihat stok barang kerajinan aksesori di aplikasi toko online miliknya, di Depok, Jawa Barat. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Tapi dari sana Sigid mulai belajar apa saja. Dia mempelajari cara memfoto produk, membuat deskripsi barang dagangan, hingga mengatur iklan. Hasilnya, Cek Dung, toko pempek Devi dan Sigid, kini menjadi toko dengan label Power Merchant Pro, pedagang yang konsisten memberikan pelayanan…

Keywords: e-commercetransaksi digitalekonomi digitalplatform digitalTokopedia
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…