Tak Semudah Berganti Baju
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-09 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :
LIA memutuskan untuk tidak menandatangani surat pengunduran diri yang disodorkan kantornya, PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Seusai sosialisasi program migrasi karyawan, pertengahan Juni lalu, ia dan ratusan pekerja lain hanya diberi waktu singkat untuk berpikir dan membuat keputusan. “Setelah sosialisasi, besoknya sudah harus masukin dokumen. Bener-bener cepet banget,” kata karyawan perusahaan asuransi milik negara itu bercerita, Kamis, 7 Oktober lalu.
Migrasi karyawan adalah bagian dari rencana penyehatan Jiwasraya, setelah perusahaan asuransi jiwa tertua itu diterpa kasus gagal bayar produk asuransi pada akhir 2018. Program ini mencakup pemindahan portofolio asuransi dan nasabah Jiwasraya ke IFG Life. Perusahaan anyar ini berada di bawah holding perusahaan negara sektor perasuransian dan penjaminan, yakni Indonesia Financial Group (IFG)—brand baru PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).
Setelah Kementerian Badan Usaha Milik Negara menetapkan jajaran direksi dan komisaris IFG Life, sekitar pertengahan Mei lalu, program migrasi karyawan mulai dilakukan. Melalui surat elektronik, pegawai dipanggil bertahap untuk diberi penjelasan.
Masalah mulai muncul setelahnya. Hotman David, Ketua Umum Serikat Pekerja Jiwasraya, menilai ada indikasi pelanggaran hak-hak pekerja dalam program pemindahan karyawan ini. Sebab, skema yang ditawarkan bukan pemutusan hubungan kerja (PHK), melainkan pegawai diminta mengundurkan diri tanpa kompensasi jelas.
Di sisi lain, menurut Hotman, pengalihan otomatis terhadap portofolio Jiwasraya tak berlaku dalam urusan pekerja. Karyawan Jiwasraya kudu mengikuti asesmen dalam rekrutmen di IFG Life. Pegawai yang lulus akan menjadi karyawan IFG Life dengan masa kerja dimulai dari nol. Masa kerja di Jiwasraya tidak diperhitungkan. "Tidak ada transparansi dan akuntabilitas mengenai hubungan kerja, syarat dan norma kerja, pengupahan, dan lainnya baik kepada pegawai yang dipindahkan maupun yang tetap tinggal di Jiwasraya,” tutur Hotman.
Aktivitas gudang PT Bhanda Ghara Reksa di Jakarta. Foto: bgrlogistics.id
Hotman mencatat, hingga 8 Oktober lalu, sebanyak 292 pegawai telah mengikuti program migrasi. Masih ada sekitar 355 karyawan yang memilih bertahan di Jiwasraya.
Lia salah satu yang memutuskan untuk bertahan. Ia tak mengumpulkan berkas yang diminta manajemen, antara lain surat pengunduran diri. Sehari setelah tenggat, seorang anggota staf bagian human capital menghubunginya. “Aku bilang mohon maaf enggak bisa melengkapi itu karena keberatan,” ucap Lia. Dia keberatan lantaran masa kerjanya yang hampir 20 tahun di Jiwasraya terancam lenyap begitu saja.
Menurut Lia,…
Keywords: Kementerian BUMN, BUMN, Otoritas Jasa Keuangan | OJK, Merger Perusahaan, Jiwasraya, 
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…