Pangan Sebagai Alat Pertahanan Negara
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-09 / Halaman : / Rubrik : IT / Penulis :
Senjata bambu runcing menjadi simbol perang gerilya ketika berjuang melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan. Namun siapa sangka singkong punya peran penting dalam pergerakan Panglima Besar Jenderal Sudirman dan pasukannya kala itu.
Guru Besar Universitas Jember, Achmad Subagio, mengatakan salah satu kesuksesan perang yang dipimpin Jenderal Sudirman ada pada tanaman singkong. “Saat Jenderal Sudirman bergerilya, masyarakat mendistribusikan singkong sebagai cadangan logistik untuk tentara,” ujarnya dalam diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk, Cadangan Strategis Pangan untuk Kekuatan Pertahanan Indonesia yang disiarkan secara langsung di channel Youtube Tempodotco, pekan lalu.
Selain Achmad, Guru Besar Universitas Institut Pertanian Bogor Iswandi Anas Chaniago dan pengamat pertahanan dan hubungan internasional Ian Montratama hadir sebagai pembicara dalam acara ini. Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal TNI Ida Bagus Purwalaksana turut memberikan sambutan dalam diskusi.
Achmad Subagio, Guru Besar Universitas Jember
Menurut Achmad, cadangan logistik pada saat perang tak melulu berupa senjata dan amunisi. Pangan menjadi salah satu logistik penting ketika perang terjadi. Saat perang gerilya, TNI harus dapat menyebarkan kekuatan ke wilayah-wilayah yang sulit dideteksi musuh. Untuk itulah, kantong-kantong logistik, termasuk logistik pangan, harus dapat mendukung perjuangan tentara.
Pentingnya logistik pangan dalam pertahanan suatu negara menjadi salah satu dasar Kementerian Pertahanan mengerjakan proyek cadangan logistik strategis tanaman singkong. Saat ini Kementerian sedang mengerjakan program cadangan pangan seluas 30 ribu…
Keywords: inforial, 
Rp. 15.000
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
S
I
P