Hadiah Untuk Sang Jurnalis

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-16 / Halaman : / Rubrik : INT / Penulis :


DISKUSI virtual "Press in Distress: Will Independent Journalism Survive in South East Asia" pada Jumat, 8 Oktober lalu, itu membahas berbagai tekanan yang dihadapi media massa di Asia Tenggara saat ini. Acara yang digelar sejumlah organisasi, seperti Freedom Film Fest dan Centre for Independent Journalism, itu juga menampilkan trailer A Thousand Cuts, film dokumenter PBS mengenai "perang" antara Maria Ressa bersama Rappler dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Diskusi yang dipimpin Ian Yee, pendiri The Fourth dari Malaysia, ini menampilkan Direktur Utama Rappler Maria Ressa, Direktur Utama Tempo Inti Media Arif Zulkifli, dan pendiri Malaysiakini, Steven Gan. Diskusi sempat terhenti sejenak ketika Ressa menerima panggilan telepon dari Norwegia. Seorang wakil dari Nobel Institute mengabari dia terpilih sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian. "Ya, Tuhan. Saya tak bisa berkata-kata," Ressa berseru. Layarnya pun padam.
Keterkejutan, ucapan selamat, dan keributan kecil mewarnai kabar itu. Sesaat kemudian, Ressa muncul lagi. "Ini pengakuan atas betapa sukar kerja jurnalis saat ini, betapa sukar apa yang kita lakukan," katanya.
Komite Nobel Norwegia memberikan Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini kepada Maria Ressa dan Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar Rusia, Novaja Gazeta. Dalam pernyataannya, Komite menyatakan penghargaan ini diberikan atas usaha mereka menjaga kebebasan…

Keywords: RusiaFilipinaNobelPenghargaan NobelRodrigo DuterteKebebasan BerekspresiNobel Perdamaian
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…