Indonesia

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-23 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :


JIKA kita percaya Juliet, gadis remaja dalam lakon termasyhur Shakespeare itu, sebuah nama tak berpengaruh terhadap apa yang dinamai. Juliet yakin setangkai kembang yang wangi akan tetap harum andai tak dinamai “mawar”. That which we call a rose/By any other name would smell as sweet.
Tapi Juliet, yang sedang kasmaran, tak sepenuhnya benar. Nama punya genealogi yang berbeda-beda dan tak selalu terpisah dari wujud yang menyandangnya.
Saya pernah menghadiri sebuah pertemuan informal antara beberapa cendekiawan Malaysia dan Indonesia di Jakarta. Dalam percakapan, salah seorang menyebut “Indonesia” dengan “Indo”—sebuah kebiasaan mereka yang merasa lima suku kata dalam “Indonesia” bisa diringkas jadi dua. Mendengar itu, sejarawan Taufik Abdullah yang hadir di antara kami menegur: sebutan “Indo” sebaiknya jangan dipakai. Nama “Indonesia”, kata Taufik Abdullah, “adalah nama yang diperjuangkan dengan berdarah-darah”.
Saya selalu ingat teguran itu. Taufik Abdullah benar.
Nama “Indonesia” tak bermula pada 28 Oktober 1928, dan tak dipungut begitu saja dari sebuah persediaan vokabuler yang sudah siap. Bennedict Anderson menulis Imagined Communities di tahun 1983 yang sangat berpengaruh, dan para cendekia menyadari, sebuah bangsa adalah sebuah komunitas yang tak lahir di saat terbentuknya bumi; bangsa tak bermula sejak the Big Bang. Bangsa adalah sebuah komunitas yang dianggit.
Saya memakai kata “dianggit” untuk menerjemahkan…

Keywords: BelandaCatatan PinggirSumpah PemudaBen AndersonSejarah Indonesia
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…