Moá¹£ibatnÄmeh
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-10-30 / Halaman : / Rubrik : CTP / Penulis :
ANAKNYA tewas, terbunuh, dan ibu itu menangis, membuka hijabnya, membungkuk, memeluk. Penyair Fakhruddin Attar dari Iran abad ke-13 menggambarkan adegan itu tak hanya tentang kesedihan, tapi juga kemarahan:
Punggung perempuan itu melengkung seperti busur Yang menembakkan panah dukanya ke takhta Tuhan
Ketika seseorang menegurnya dan menyuruhnya mengenakan hijabnya kembali, perempuan itu menyahut:
Jika api yang menyala di ulu hatimu sepanas api yang membakarku, yang aku lakukan tak hanya akan kau biarkan, tapi akan kau haruskan.
…jangan menghakimi. Kau bukan ibu seorang anak yang mati.
Dalam sajak ini Attar tampak hanya memungut jawaban seorang malang kepada orang yang menyalahkannya. Jauh lebih dalam, lebih merisaukan, Moá¹£ibatnÃÂmeh (“Kitab Kesengsaraan”) menggugat Tuhan.
Navid Kermani, penulis Jerman keturunan Iran, menyebut “Kitab Kesengsaraan” sebagai “karya paling muram dalam sastra dunia”. Dalam Between Quran and Kafka (saya baca terjemahan Inggrisnya), sebagaimana sebelumnya dalam Der Schrecken Gottes, Kermani menguraikan “pemberontakan kepada Ilahi” yang ditulis Attar dalam 7.539 baris puisi—40 bab “kosmologi kepedihan hidup”.
Dibandingkan dengan Divina Commedia, karya besar Dante di…
Keywords: Iran, Agama Budha, Partikel Tuhan, Dante Bonfim Costa Santos | Dante, Agama, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…