Terjerembap Kereta Cepat
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-11-06 / Halaman : / Rubrik : OPI / Penulis :
KEPUTUSAN pemerintah menggelontorkan anggaran negara untuk mendanai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sungguh penuh risiko. Selain melanggar komitmen awal Presiden Joko Widodo sendiri, jika tak dikelola dengan saksama, kucuran dana itu bisa berujung pada kerugian negara.
Ketika diresmikan Presiden Joko Widodo pada Januari 2016, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan memakan biaya US$ 6,07 miliar atau sekitar Rp 87,6 triliun. Proyek diperkirakan selesai dan bisa digunakan publik pada 2019. Kini, selain waktu penyelesaian proyek yang molor, biayanya melar.
Walhasil, Kementerian Badan Usaha Milik Negara tak punya pilihan selain merombak pelaksana proyek. Di bawah PT Kereta Api Indonesia (Persero)—pemimpin baru konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang menguasai 60 persen saham PT Kereta Cepat Indonesia…
Keywords: APBN, BUMN, PT KAI, Joko Widodo, Kereta Cepat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.