Jalasena Menahan Kecewa

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-11-06 / Halaman : / Rubrik : LAPUT / Penulis :


PESAN WhatsApp dikirimkan oleh Laksamana Yudo Margono sekitar dua jam setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani mengumumkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia. Berisi tiga kalimat, Kepala Staf TNI Angkatan Laut itu meminta anak buahnya menghormati keputusan Presiden Joko Widodo.
“Kita sebagai prajurit Jalasena harus tetap loyal dan menghormati keputusan tersebut,” tulis Yudo di grup WhatsApp perwira tinggi Markas Besar Angkatan Laut. Jalasena adalah tanda kehormatan dari pemerintah buat mereka yang berjasa untuk Angkatan Laut. Menyatakan keputusan itu sebagai yang terbaik, Yudo meminta jajarannya tetap memajukan angkatannya.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama Julius Widjojono membenarkan ihwal pesan yang dikirim Yudo itu. “Beliau menyebut keputusan presiden itu terbaik untuk bangsa dan meminta semua jajaran tetap bekerja,” ujarnya melalui telepon, Jumat, 5 November lalu.
Menurut seorang perwira dan mantan petinggi Angkatan Laut, pesan tersebut menjadi obat penenang. Sejak isu pergantian Panglima TNI berembus awal tahun ini, matra laut berharap Yudo menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Apalagi hanya ada dua calon kuat panglima, yakni Yudo dan Andika.
Sedangkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo disebut tak menjadi calon kuat karena satu matra dengan Hadi Tjahjanto. Petinggi Angkatan Laut juga percaya diri karena selama Jokowi menjadi presiden belum ada panglima dari korps baju putih. Apalagi Jokowi menginginkan Indonesia menjadi poros maritim dunia dan memiliki program tol laut.
Selama menjadi presiden, Jokowi tiga kali memilih calon Panglima TNI, yaitu Jenderal Gatot Nurmantyo dari Angkatan Darat dan Marsekal Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara. Setelah itu, Presiden menyerahkan lagi posisi panglima kepada Angkatan Darat dengan…

Keywords: Hadi TjahjantoTentara Nasional Indonesia Angkatan Laut | TNI ALJokowiPanglima TNIAndika Perkasa
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…