Proyek Odin Pak Menteri 

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-11-20 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


KE pabrik kereta api milik Talbot Services GmbH, Aachen, Jerman, tiga pejabat Indonesia pernah berkunjung pada awal Oktober lalu. Mereka, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama PT Indonesia Asahan Aluminium alias Mind Id Doni Monardo, dan Direktur Hubungan Kelembagaan Mind Id Dany Amrul Ichdan, datang untuk menengok fasilitas perakitan mobil listrik StreetScooter GmbH.
StreetScooter, anak perusahaan Deutsche Post AG, yang lebih dikenal sebagai Deutsche Post DHL Group, sejak awal menumpang berproduksi di fasilitas Talbot. Kantor kedua perusahaan bersebelahan di kawasan industri Jülicher Straße—sekitar enam setengah jam perjalanan dengan mobil dari Berlin.
Kunjungan itu sedianya agenda Doni dan Dany. Bahlil ikut ke Aachen di sela safarinya ke Jerman untuk menarik investasi produsen otomotif Volkswagen Group dan raksasa industri kimia BASF SE ke Indonesia. Mind Id berkepentingan menilik pabrik StreetScooter. PT Industri Baterai Indonesia alias Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan hasil patungan Mind Id dan PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), serta PT Aneka Tambang Tbk, berencana mengakuisisi StreetScooter.
Pada Kamis, 18 November lalu, Tempo juga melawat ke Jülicher Straße. Gedung tua di sisi selatan kawasan industri yang menjadi markas StreetScooter seakan-akan tak berpenghuni. Beberapa lampu ruangan di gedung tiga tingkat itu menyala. Namun tak seorang pun terlihat di dalamnya.
Di halaman parkir, dua unit Work L—salah satu varian mobil boks produk StreetScooter—berjejer di antara mobil konvensional. Satu unit berkelir putih polos, biasanya untuk pameran atau pasar komersial. Satu unit lain dicat kuning, warna armada pengiriman paket Deutsche Post DHL. Diluncurkan pada September 2016, Work L memiliki sasis lebih panjang dengan daya angkut lebih besar ketimbang tipe Work. Sekali isi daya, mobil listrik ini dapat menempuh jarak 187 kilometer—bisa lebih pendek, tergantung pengoperasian.
Tempo memencet bel gedung itu, tapi tak ada jawaban. Seorang perempuan sempat menerima panggilan telepon. Namun dia menyarankan semua pertanyaan dilayangkan via surat elektronik. Gara-gara pandemi Covid-19, kata dia, semua pegawai bekerja dari rumah. “Kami tetap berproduksi,” tutur perempuan itu tanpa menjelaskan lebih rinci. “Saya hanya penerima telepon.”
Surat elektronik ke alamat yang diberikan oleh perempuan itu tak kunjung berbalas. Adapun manajemen Talbot menyatakan tak bisa menunjukkan fasilitas produksinya tanpa izin StreetScooter.

Kantor Street Scooter di Aachen, Jerman, 18 November 2021. TEMPO/Luky Setyarini
Di Jakarta, nama StreetScooter sedang ramai menjadi bahan pergunjingan di lingkungan badan usaha milik negara. Dua bulan terakhir, rencana akuisisi IBC terhadap perusahaan Jerman itu dikabarkan memanas. Orias Petrus Moedak, yang dicopot dari kursi Direktur Utama Mind Id pada 29 Oktober lalu, ditengarai menjadi salah satu korbannya. Sejumlah pejabat BUMN yang mengetahui proses akuisisi itu mengungkapkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mencongkel Orias lantaran ia tak kunjung menyetujui pembelian StreetScooter.
Digagas sejak Juni lalu, rencana investasi IBC ini sedianya dilakukan bertahap senilai total US$ 170 juta—sekitar Rp 2,42 triliun dengan kurs Rp 14.264 per dolar Amerika Serikat—untuk 68,6 persen saham StreetScooter. Gelontoran dana IBC tak berakhir di situ. Kelak, hingga 2026, proyek investasi ini diproyeksikan membutuhkan belanja modal US$ 492 juta atau sekitar Rp 7 triliun apabila ingin memproduksi mobil listrik ala StreetScooter di Indonesia. 
Rencana investasi sebesar itu menjadi pertanyaan di jajaran manajemen lama Mind Id, pemegang 25 persen saham IBC, lantaran mereka tahu akuisisi itu tidak dilakukan terhadap pabrik otomotif lengkap dengan segala fasilitas produksinya. Selama ini, selain bertempat di pabrik Talbot, produksi StreetScooter menumpang di fasilitas milik Ford di Kota Köln dan Neapco di Kota Düren, Jerman. Adapun akuisisi hanya akan mengalihkan hak atas kekayaan intelektual, perangkat lunak, dan sumber daya manusia.
Dany Amrul Ichdan, satu-satunya direktur lama Mind Id yang tak turut dicopot, membenarkan informasi tentang ruang lingkup rencana akuisisi tersebut. “Kami ke sana melihat…

Keywords: Mobil ListrikBUMNErick ThohirKendaraan ListrikMIND ID
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…