Patung Emas Di Busan
Edisi: 46/46 / Tanggal : 2018-01-14 / Halaman : 88 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,
KIM Bok-dong sedang dirawat di rumah sakit di Seoul saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menjenguknya, Kamis pekan lalu. Perempuan 90 tahun itu salah satu wanita penghibur tentara Jepang pada masa Perang Dunia II yang masih hidup. Kepada sang Presiden, ia berpesan, "Kita dulu bisa bertahan ketika menghadapi hujan peluru dan kita bisa melewati ini. Kembalikan uang itu ke Jepang."
"Wanita penghibur" adalah eufemisme untuk korban budak seks tentara Jepang sebelum dan semasa Perang Dunia II. Ada sekitar 200 ribu wanita Korea yang bernasib seperti Kim, dan kini hanya tinggal 32 orang yang masih hidup. Hari itu, Moon menjamu makan siang sembilan bekas wanita penghibur tersebut di Blue House, Kantor Presiden Korea Selatan. Moon menyempatkan diri menjenguk Kim lebih dulu, yang absen dalam undangan makan siang itu karena terbaring sakit.
Kepada para perempuan berusia lanjut itu, Moon meminta maaf atas kesepakatan Korea Selatan-Jepang pada 2015. "Saya, sebagai presiden, meminta maaf atas kesepakatan yang bertentangan dengan keinginan para korban," kata Moon. "Kesepakatan itu salah dan tidak adil. Pemerintah sebelumnya secara sepihak memutuskan prosedur dan isi kesepakatan tanpa mempertimbangkan pendapat korban."
Menurut kesepakatan tersebut, Jepang telah meminta maaf dan setuju membayar 1 miliar yen atau sekitar Rp 118 miliar kepada sebuah lembaga untuk membantu para perempuan korban tentara Jepang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…