Rusak Karena Lensa Kontak

Edisi: 50/46 / Tanggal : 2018-02-11 / Halaman : 64 / Rubrik : KSH / Penulis : Nur Alfiyah, ,

GARA-gara sakit mata pada tahun lalu, Aryo Gusdawar, 35 tahun, jadi seperti bajak laut. Mata kirinya ditutup perban, sedangkan mata kanannya dibiarkan terbuka. Tiap kali ditanya ihwal matanya, Aryo menjawab singkat. "Luka kena soft lens," kata Aryo, Jumat pekan lalu.

Saat masih mahasiswa, mata Aryo juga bermasalah akibat lensa kontak, tapi tak separah tahun lalu. Matanya jadi panas dan perih, apalagi saat terkena cahaya. Aryo menduga penyebabnya adalah ia tak mencopot lensa kontak saat snorkeling, berolahraga, dan sauna. "Dokter bilang kena keratitis," ujar karyawan di perusahaan penyewaan menara base station transceiver ini. Selama beberapa hari, Aryo terpaksa bolos kerja. Mata kirinya pun sama sekali tak boleh kena cahaya.

Keratitis atau radang pada kornea mata jamak terjadi pada pengguna lensa kontak lunak. Selain karena lensa kontak kurang bersih, keratitis bisa disebabkan oleh cedera ringan akibat pemakaian yang terlalu lama, atau komplikasi keduanya. "Pemakaian yang lama bisa meningkatkan risiko hipoksia alias kekurangan oksigen pada kornea," kata dokter spesialis mata Tri Rahayu.

Urusan hipoksia pada kornea ini tak sederhana. Lapisan bening paling luar pada mata, yang bertugas membiaskan cahaya, ini juga perlu "bernapas". Tanpa oksigen yang cukup, kornea akan membengkak dan menebal. Lambat-laun, kekurangan oksigen tersebut mengakibatkan sel-sel pada kornea rusak sehingga kornea menipis. Pada pengguna lensa kontak lunak, potensi hipoksia ini tinggi karena mata dicengkeram lensa.

Ketika oksigen yang sampai ke…

Keywords: -

---

Foto Terkait