Agar Yogya Kembali Berhati Nyaman
Edisi: 52/46 / Tanggal : 2018-02-25 / Halaman : 30 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,
Penyerangan terhadap jemaat Gereja Santa Lidwina, Sleman, memperkukuh penilaian bahwa Yogyakarta makin tidak toleran. Menjadi tempat berbaur orang berbeda latar belakang budaya dan keyakinan, Yogyakarta kini menghadapi krisis toleransi amat serius.
Sebelum penyerangan gereja tersebut, kelompok intoleran di wilayah itu berulang kali menyerang mereka yang berbeda keyakinan. Kelompok garis keras pernah menghentikan pembangunan gereja, membubarkan kebaktian, melarang diskusi, menghentikan pemutaran film, menentang bakti sosial, dan merusak kuburan.
Survei organisasi nirlaba The Wahid Instituteâââ‰â¬Âkini Wahid Foundationâââ‰â¬Âbeberapa kali menempatkan Yogyakarta sebagai kota yang tidak toleran. Pada 2014, Yogyakarta menempati urutan kedua kota…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.