Gara-gara Candu Internet

Edisi: 52/46 / Tanggal : 2018-02-25 / Halaman : 78 / Rubrik : KSH / Penulis : Nur Alfiyah, ,

PAGI itu, seperti biasa, Ninik membangunkan Al untuk bersiap ke sekolah. Ia memanggil-manggil nama anak pertamanya itu. Al, yang masih bermalas-malasan, malah menarik selimutnya lebih rapat. Ninik tak kurang akal. Ia menggoyangkan badan bocah kelas XI sekolah menengah atas itu dan menarik selimutnya. Al bisa dibangunkan, tapi Ninik terkejut karena anaknya itu memakinya dengan kata-kata kotor.

Ninik, 46 tahun, mengungkapkan Al mulai berani melawan sejak tak diizinkan pindah sekolah pada tahun lalu. Menurut Ninik, anaknya ingin pindah sekolah dengan alasan teman-temannya norak dan sekolahnya tak berkualitas.

Baru pada Rabu dua pekan lalu, di depan psikiater anak dan remaja Ika Widyawati, anaknya mengungkapkan penyebab sebenarnya mengapa ingin pindah sekolah. "Katanya, teman di sekolahnya enggak ada yang mau diajak main game online. Ia mau pindah ke sekolah yang ada teman mainnya," ujar Ninik, yang tinggal di Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis dua pekan lalu.

Sudah dua tahun anaknya tergila-gila pada game online. Tiap malam, ia begadang demi bisa online dengan teman dari negara lain. Al, yang sebelumnya penurut, jadi sering berkata kasar, susah diajak pergi, gampang marah, dan hanya mau makan kalau makanannya diantarkan ke kamar. Ia juga mogok makan kalau jaringan Wi-Fi dimatikan. "Pernah enggak mau…

Keywords: -

---

Foto Terkait