Jualan Cendana Sampai Nanti
Edisi: 01/47 / Tanggal : 2018-03-04 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Raymundus Rikang, Linda Trianita, Ahmad Faiz
ESA hilang dua terbilang. Satu partai mati, partai lain berdiri. Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mempraktikkan slogan ini untuk memelihara ingatan publik akan kekuasaan ayahnya dalam politik Indonesia. Tak tembus lewat partai lama, ia mendirikan partai baru.
Partai terakhir yang ia bidani kelahirannya adalah Partai Berkarya, yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum untuk berlaga dalam pemilu tahun depan. Jabatannya di partai baru ini Ketua Dewan Pembina. "Pak Tommy menjadi ikon partai," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang pekan lalu.
Tommy, 55 tahun, masuk politik setelah keluar dari penjara Nusakambangan pada 2006. Melalui kuasa hukumnya, Erwin Kallo, Tommy menjawab pertanyaan Tempo tentang alasan dia berambisi meraih kekuasaan lewat partai. "Hanya lewat partai kita bisa lebih efektif menyalurkan aspirasi rakyat," ujarnya pekan lalu.
Tommy dihukum 15 tahun bui pada 2002 karena memiliki senjata secara ilegal dan terbukti menjadi dalang pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita. Hukuman itu dipotong di pelbagai tingkat pengadilan hingga tinggal empat tahun. Tommy dinyatakan membunuh Syafiuddin karena tak terima divonis bersalah dan harus membayar ganti rugi Rp 30 miliar dalam perkara korupsi tukar guling PT Goro Batara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…