Adonis

Edisi: 03/47 / Tanggal : 2018-03-18 / Halaman : 98 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,


MALAM itu Adonis duduk di Acropole, restoran Yunani di Rue de l’École-de-Médecine, Paris. Sastrawan yang diunggulkan jadi penerima Hadiah Nobel ini, yang menggugah sastra Arab sejak 70 tahun yang lalu, menyambut tamunya dengan sebotol anggur organik. Sikapnya tak berjarak, dan ia bisa kocak. Bersamanya kita akan lupa ia pak tua 88 tahun yang telah menempuh sejarah Timur Tengah yang ganas—bersama puisi yang terpaut tegang dengan zamannya.

Ini pertemuan kami kedua, setelah hampir sedasawarsa. Ia hadiahkan bukunya, Concerto al-Quds, yang versi Arabnya terbit pada 2012. ”Ini buku saya yang paling akhir,” katanya.

Ia kini melukis. Ia tunjukkan reproduksi karyanya: warna dan garis pada ”serpihan kertas yang dibuang” yang ditebari tetesan cat yang mirip bentuk-bentuk tes Rorschach. Merah, hitam, hijau menyembul di antara kalimat-kalimat Arab yang ditulis dengan pena, larik-larik monokromatik yang halus. ”Saya dapatkan cara lain mengutarakan hubungan dengan benda-benda.”

Ia…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…