Terendong Perkara Faktur Bodong

Edisi: 04/47 / Tanggal : 2018-03-25 / Halaman : 52 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,

DOKUMEN setebal 140 halaman itu berisi laporan transaksi keuangan Wilmar Group periode 2007-2012. Setiap aliran uang yang masuk dan keluar dari rekening perusahaan sawit itu tercatat rinci di dalam dokumen otoritas pemeriksa transaksi keuangan perbankan berstatus "sangat rahasia" yang diperoleh Tempo dari penegak hukum tersebut.

Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Dian Ediana Rae membenarkan dokumen tersebut. Pada periode itu, Kejaksaan Agung dan Direktorat Jenderal Pajak meminta PPATK menelusuri transaksi keuangan Wilmar Group. Hasilnya, "Ada indikasi tax fraud," kata Dian, awal Maret lalu.

Salah satu kejanggalan terkait dengan transaksi anak perusahaan Wilmar dengan beberapa pemasok. PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Multimas Nabati Asahan, anak perusahaan Wilmar Group, beberapa kali mentransfer dana ke empat perusahaan yang pernah tersangkut kasus faktur fiktif. Dua di antaranya PT Palm Mas Lestari dan PT Tulus Agrindo Sejati. "Untuk pembayaran tagihan dan pajak pertambahan nilai yang diduga fiktif," tertulis dalam dokumen tersebut.

Palm Mas dan Tulus Agrindo terseret kasus faktur fiktif dalam transaksi dengan PT Pelita Agung Agrindustri, anak usaha Permata Hijau Sawit Group. Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Palm Mas bersalah karena terbukti melakukan tindak pidana perpajakan dengan menerbitkan faktur fiktif pada 2009. Namun, pada 2014, kasus ini dihentikan setelah Permata Hijau memenangi gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas Direktorat Jenderal Pajak.…

Keywords: -

---

Foto Terkait