Medan Laga Jenderal 212
Edisi: 06/47 / Tanggal : 2018-04-08 / Halaman : 28 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Anton Septian, Wayan Agus Purnomo, Raymundus Rikang
PENSIUN dari militer, Gatot Nurmantyo berancang-ancang berlaga dalam pemilihan presiden 2019. Didukung kelompok relawan, Gatot menjalin komunikasi dengan partai-partai. Politikus Gerindra menyebutkan Gatot telah mendaftar sebagai calon presiden dari partai itu.
Meski belum membentuk tim pemenangan, Gatot sudah memiliki tim pengelola media sosialnya. Gayanya tak lagi kaku seperti saat menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia. Saat berkunjung ke kantor Tempo pada Selasa pekan lalu, ia luwes mengobrol tentang aneka tema, kerap tertawa lepas, dan mahir berkelit dari pertanyaan pelik.
Walau tingkat keterpilihannya masih rendah, namanya hampir selalu mengekor Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menonjol dalam demonstrasi "212", basis massanya pemilih muslim konservatif.
BEBERAPA hari setelah bertemu dengan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Gatot Nurmantyo, di Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, pada 3 Maret lalu, Rama Yumatha kedatangan pria tak dikenal. Sang tamu bertanya penuh selidik mengenai latar belakang Rama hingga siapa orang di balik Relawan Selendang Putih Nusantara, perkumpulan yang didirikan Rama.
Pada saat Rama tak ada di rumah, pria berbeda datang dan menemui istrinya untuk menanyakan hal serupa. Para tamu tak pernah berterus terang berasal dari mana. "Saya menduga itu orangnya Pak Gatot. Beliau kan pasti ingin tahu kenapa kami meminta dia jadi calon presiden," katanya Rabu pekan lalu.
Di Al-Azhar, Gatot datang sebagai pengisi acara kuliah subuh bersama Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi. Di sela acara, Rama bertemu dengan jenderal Angkatan Darat yang baru pensiun akhir bulan lalu itu selama sepuluh menit. Kepada mantan Panglima TNI itu, Rama mengutarakan bahwa Relawan Selendang Putih, organisasi yang didirikannya, mendorong Gatot berlaga pada pemilihan presiden.
Menurut Rama, saat itu Gatot mengatakan sudah mengetahui Selendang Putih dari media. "Beliau mengucapkan terima kasih telah diusung." Di ujung pertemuan, Rama meminta Gatot menyapa Relawan Selendang Putih, yang kemudian direkam Rama dengan telepon seluler. "Selendang Putih, hai," ucap Gatot. Selain salam, hanya kalimat itu yang disampaikan Gatot…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…