Jejak Firma Tuan Bond
Edisi: 06/47 / Tanggal : 2018-04-08 / Halaman : 88 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,
COMMON Cause adalah organisasi independen, nonpartisan, dan bermoto "Menuntut para pemegang kekuasaan untuk bertanggung jawab". Organisasi yang dirintis senator Republik, John W. Gardner, yang berkantor pusat di Washington, DC, Amerika Serikat, ini meminta Kementerian Kehakiman mengambil tindakan terhadap Cambridge Analytica karena keterlibatannya dalam pemilihan Presiden Amerika dan mengeksploitasi data pribadi 50 juta pengguna Facebook.
Dalam suratnya kepada Wakil Jaksa Agung Rod J. Rosenstein, Common Cause menyatakan Cambridge Analytica dan para eksekutifnya perlu diperiksa. "Kami meminta Kementerian Kehakiman menyelidiki semua kemungkinan dugaan pelanggaran mereka terhadap Undang-Undang Kampanye Pemilihan Umum, hukum pidana, dan hukum federal lain," demikian bunyi surat itu, Senin pekan lalu.
Cambridge Analytica merupakan anak perusahaan Strategic Communication Laboratories (SCL) Group yang bermarkas besar di London, Inggris. Perusahaan konsultan ini menjadi sorotan luas setelah salah satu karyawannya, Christopher Wylie, mengungkap informasi bahwa Cambridge memanfaatkan secara tidak sah data jutaan pengguna Facebook untuk kampanye pemenangan Donald Trump menjadi Presiden Amerika. Selain itu, dia diperiksa Inggris karena diduga melanggar hukum saat terlibat referendum Brexit.
Cambridge baru berdiri lima tahun lalu, tapi SCL Group sudah ada 10 tahun sebelumnya. Pendirinya adalah pria berkebangsaan Inggris, Nigel Oakes, yang juga mantan produser televisi dan mantan eksekutif perusahaan periklanan Saatchi & Saatchi. SCL Group merupakan perusahaan kehumasan yang bekerja untuk pemerintah, politikus, dan militer di seluruh dunia.
SCL menyebutkan keahlian perusahaannya adalah "perang psikologi" dan "operasi mempengaruhi". Melalui pemahaman canggih tentang psikologi manusia, perusahaan ini mengklaim bisa mempengaruhi target yang diinginkan kliennya. Belakangan, jargon yang sering dipakai untuk menarik minat adalah sebagai ahli "big data" dan "psycological profiling".
Perusahaan ini mengklaim telah menangani lebih dari seratus kampanye pemilihan umum di seluruh dunia. Menurut media Inggris, The Independent, salah satu jejaknya di Asia ada di Indonesia, selain di Thailand. Di Indonesia, kliennya adalah Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, politikus Partai Kebangkitan Bangsa yang menjadi presiden melalui sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 1999.
Dalam operasinya di Jakarta, tulis The Independen, Oakes mendirikan "pusat operasi", sebuah ruangan yang penuh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…