Ceo 1mdb Arul Kanda Kandasamy: Pangkal Soal 1mdb Adalah Utang Terlalu Banyak
Edisi: 06/47 / Tanggal : 2018-04-08 / Halaman : 92 / Rubrik : INT / Penulis : Mahardika Satria Hadi, kurniawan, Abd Manan
SEJAK skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mencuat, kesibukan Arul Kanda Kandasamy bertambah. Chief executive officer perusahaan investasi milik Kerajaan Malaysia itu kini harus bersafari ke berbagai pihak untuk menjelaskan kondisi perusahaannya.
Arul, yang memimpin 1MDB sejak Januari 2015, pernah dua kali dipanggil panel investigasi parlemen yang mengusut dugaan pelanggaran 1MDB. Dia juga kerap berdebat dengan sejumlah politikus oposisi di negeri jiran, yang menuding ada rasuah dalam 1MDB. âââ¬ÃÂTidak ada CEO di Malaysia yang bekerja seperti saya. Pergi memberi ceramah, masuk penyelidikan, dan bergaduh dengan oposisi,âââ¬Ã kata Arul.
Isu 1MDB kini kembali memanas setelah Kepolisian Republik Indonesia menyita kapal pesiar Equanimity di Bali pada 28 Februari lalu. Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyebutkan yacht seharga Rp 3,5 triliun itu dibeli pengusaha Malaysia, Jho Low, dengan duit 1MDB.
Kamis dua pekan lalu, sekitar lima jam sebelum kembali terbang ke Kuala Lumpur, Arul berkunjung ke kantor Tempo. âââ¬ÃÂSaya tiba tadi malam dan siang ini harus kembali ke Malaysia,âââ¬Ã ujar Arul, yang datang didampingi dua anggota staf Kedutaan Besar Malaysia.
Arul adalah pakar restrukturisasi aset. Pria kelahiran Kuala Lumpur, 2 Maret 1976, ini belajar hukum di London School of Economics and Political Science dan master hukum keuangan internasional di University College London. Dia pernah menjadi pengacara sebelum berprofesi sebagai bankir di Credit Agricole Corporate and Commercial Bank, Barclays Capital Bank, dan Abu Dhabi Commercial Bank.
Kepada Mahardika Satria Hadi, Kurniawan, Abdul Manan, Angelina Anjar Sawitri, dan Suci Sekarwati, Arul menceritakan isi dapur 1MDB. Ia juga menyinggung tentang bagaimana oposisi menggoreng isu panas 1MDB untuk menyerang pemerintah Perdana Menteri Najib Razak.
Bagaimana asal mula persoalan 1MDB?
Penggunaan utang yang terlalu banyak. Inilah pangkal soalnya. Pada 2009, saat awal dibentuk, 1MDB berutang 5 miliar ringgit (sekitar Rp 13,7 triliun). Model bisnis 1MDB adalah ambil utang, beli aset, ambil utang, bangun aset. Jika telah matang, aset dijual untuk…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…