Mau Dibawa Ke Mana Colomadu
Edisi: 07/47 / Tanggal : 2018-04-15 / Halaman : 44 / Rubrik : SN / Penulis : Prihandoko, Ahmad Rafiq ,
HAMPIR tiga ribu orang memadati salah satu ruangan di bekas Pabrik Gula Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu tiga pekan lalu. Selama dua setengah jam, mereka larut dalam alunan musik yang ditampilkan musikus beken asal Kanada, David Foster, bersama sejumlah penyanyi Indonesia, yakni Anggun C. Sasmi, Sandhy Sondoro, Dira Sugandi, dan Yura Yunita, serta penyanyi R&B Amerika Serikat, Brian McKnight. Kolaborasi itu membawakan sejumlah lagu ciptaan Foster, antara lain Winter Games dan Through the Fire.
Konser musik bertajuk "The Hitman David Foster and Friends" tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembukaan bekas Pabrik Gula Colomadu yang berganti nama menjadi De Tjolomadoe. Sebelumnya, bangunan di Jalan Adi Sucipto, Karanganyar, itu menjalani revitalisasi sejak April tahun lalu. Revitalisasi mengubah peran Colomadu dari pabrik gula menjadi concert hall, convention center, ruang rapat dan pameran, serta area komersial. "Pengerjaannya kurang dari sebelas bulan," kata Direktur Utama PT Sinergi Colomadu yang juga pengelola bangunan itu, Wahyono Hidayat.
Pabrik Gula Colomadu adalah bangunan bersejarah di Karanganyar. Mangkunegara IV (1811-1881) mendirikannya pada 8 Desember 1861-dengan nama Tjolomadoe-sebagai bangunan industri gula pertama milik bumiputra di tanah Jawa pada masa kolonial Belanda. Bahkan Colomadu pernah menjadi pabrik gula terbesar di dunia. Setelah Indonesia merdeka, Colomadu dinasionalisasi pemerintah republik dari tangan Praja Mangkunegaran. Nasionalisasi berlandaskan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1946 tentang Pembentukan Badan Penyelenggara Perusahaan Gula.
Dalam perkembangannya, Pabrik Gula Colomadu mengalami sejumlah dinamika hingga akhirnya berhenti beroperasi pada 1998. Sejak itu, bangunan Colomadu-yang menjadi milik PT Perkebunan Nusantara IX-terbengkalai. Belakangan, Presiden Joko Widodo meminta agar Colomadu dihidupkan kembali sebagai kawasan seni dan budaya bagi Solo Raya. Dari situ, sejumlah badan usaha milik negara menggagas revitalisasi Colomadu, yakni PT Pembangunan Perumahan; PT Pembangunan Perumahan Properti; PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko; serta PT Jasa Marga Properti.
Perusahaan pelat merah itu berkolaborasi membentuk konsorsium dan anak perusahaan bersama, PT Sinergi Colomadu, yang ditugasi mengurus revitalisasi dan pengelolaan bekas Pabrik Gula Colomadu. Penandatanganan perjanjian pendirian konsorsium sekaligus peletakan batu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.