Silat Perdana Di Gelanggang Asia

Edisi: 09/47 / Tanggal : 2018-04-29 / Halaman : 72 / Rubrik : OR / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, Dinda Leo Listy,

HAWA dingin dari penyejuk udara di Puri Kencono Ballroom Lor In Hotel, Kota Solo, Jawa Tengah, tak mampu mengusir peluh di wajah para atlet pencak silat. Berkostum serba hitam, bergantian mereka mengulang serangkaian jurus di atas matras hijau di tengah aula tersebut. Gerakan para atlet itu tampak serasi bak tarian dalam pertunjukan seni.

Tak cuma jurus tangan kosong, para petarung itu juga piawai memainkan tongkat, golok, dan celurit. Sesekali para pelatih maju mengoreksi gerakan mereka. "Golok dan celurit itu asli semua, bisa terluka kalau salah bergerak," kata pelatih kepala tim nasional pencak silat, Rony Saifullah, saat memantau sesi latihan, Senin dua pekan lalu.

Tongkat, golok, dan celurit adalah senjata resmi yang akan digunakan para atlet pencak silat untuk nomor seni di Asian Games XVIII pada 18 Agustus-2 September mendatang. Laga ini juga menjadi tonggak sejarah bagi pencak silat karena untuk pertama kalinya dipertandingkan secara resmi di turnamen multicabang tingkat Asia itu.

Tak mau kedodoran di pertandingan perdana, para atlet sudah mengikuti pemusatan latihan nasional sejak awal Januari lalu. Sebanyak 22 atlet pilihan dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Kalimantan Timur datang ke pelatnas yang dipusatkan di Kota Solo, Jawa Tengah.

Solo menjadi markas pelatnas karena memiliki fasilitas latihan yang diperlukan. Para atlet menggenjot kemampuan fisik mereka dengan berlatih di trek Stadion Manahan dan Sriwedari. Adapun kualitas teknik bertarung dan seni mereka poles di fasilitas kebugaran dan ballroom hotel yang…

Keywords: -

---

Foto Terkait