Dari Panji Tengkorak Hingga Jenderal Soedirman

Edisi: 09/47 / Tanggal : 2018-04-29 / Halaman : 114 / Rubrik : OBI / Penulis : Ekky Imanjaya, ,


HASAN tak dapat menahan geramnya. Sebagai santri kampung yang merantau ke Bandung, ia merasa Anwar, seorang anarkis yang baru saja ia kenal dan nyelonong ikut makan semeja dengannya di sebuah restoran, terkesan menistakan Tuhan.

Belum lama, ia juga berdebat keras soal ketuhanan dengan Rusli, teman masa kecilnya yang ateis dan revolusioner yang kini duduk di dekatnya. Belum lagi pergolakan batinnya kepada Kartini, wanita modern nan liberal, yang menawarinya minuman keras. Tapi, alih-alih mendebat Sang Nihilis yang mengutip Karl Marx dan Siti Jenar, ia malah mentraktir semua yang ada di meja itu, meski tanpa menutupi emosinya yang membara. "Sekarang giliranku (yang bayar)," ujarnya.

Hasan, tokoh yang begitu kompleks dalam Atheis (Sjuman Djaya, 1974), diperankan dengan apik oleh Deddy Sutomo. Aktor yang wafat pada Rabu pekan lalu itu tampil gemilang, walau Piala…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…