Ketika Tidur Diukur
Edisi: 10/47 / Tanggal : 2018-05-06 / Halaman : 72 / Rubrik : KSH / Penulis : Nur Alfiyah, Artika Rachmi Farmita,
Perkara jam tangan pintar kerap membuat dokter Andreas Prasadja keki. Beberapa kali ia didatangi pasien yang membawa data dari jam tangan pintarnya. Pasien merasa tidurnya bermasalah berdasarkan hasil aplikasi pelacak tidur di jam tangan tersebut.
Dokter yang berpraktik di Sleep Disorder Clinic Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta Pusat, ini pernah kedatangan suami-istri yang mengeluh tidurnya tak beres. Mereka menyodorkan data pelacak tidur yang diukur jam tangan. "Katanya, durasi tidurnya tak cukup, tidur dalamnya hanya sebentar," ucap Andreas, Sabtu pekan lalu.
Ia mengatakan ada perbedaan penghitungan antara jam tangan tersebut dan tidur yang sebenarnya. Namun, karena pasien lelaki ngotot merasa ada masalah dengan tidurnya, Andreas menyarankan sang pasien memeriksakan tidurnya dengan polisomnografi, tes yang teruji bisa mendeteksi gangguan tidur. Hasilnya, durasi tidur lelaki itu baik-baik saja. Andreas menyebutkan pasiennya itu mendengkur ringan, tapi masih dalam batas normal. "Mungkin oleh aplikasi ini dengkuran tersebut tak masuk tidur dalam, padahal sebenarnya dia sudah masuk fase deep sleep," katanya.
Dokter spesialis saraf Rimawati Tedjakusuma punya cerita lain. Beberapa bulan lalu, ia didatangi pasien yang membawa data dari aplikasi pelacak tidur. Pasien lelaki 30-an tahun itu heran karena masih merasa mengantuk dan kelelahan sepanjang hari. Tapi data yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…