Penumpang Gelap Kebebasan Pers
Edisi: 13/47 / Tanggal : 2018-05-27 / Halaman : 62 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
AFIANTO tak menyangka tulisan di akun Facebooknya pertengahan Februari lalu memancing kemarahan orang lain. Ia mengunggah tulisan tersebut untuk meluruskan simpang-siur informasi maraknya penyerangan oleh orang gila dalam dua pekan terakhir. Alih-alih mendapatkan tanggapan positif, aktivis Masyarakat Anti Fitnah Indonesia itu malah dirisak banyak orang di media sosial. "Saya dituding kafir dan pendukung komunis," kata Afianto, awal Mei lalu, menceritakan kembali kejadian tersebut kepada Tempo.
Ketika itu, media sosial memang riuh oleh berita penyerangan sejumlah kiai, terutama di Jawa Barat. Pelakunya disebut orang gila atau orang yang menampilkan perilaku seperti terganggu ingatan ketika tertangkap. Apalagi, seperti biasa, media sosial lebih aktif membakar situasi. Di Facebook dan Twitter berseliweran video dan foto dengan keterangan sepotong atau sengaja dipotong dengan hanya menampilkan keterangan ala kadarnya sehingga pembaca makin menduga-duga apa yang terjadi sebenarnya. Di media sosial bahkan berkembang kecurigaan bahwa serangkaian kejadian itu didesain untuk kepentingan politik.
Dalam pantauan tim Drone Emprit yang digagas pakar teknologi informasi Ismail Fahmi, selama 8-15 Februari 2018, ada 7.750 percakapan di Twitter yang terkait dengan rumor penyerangan oleh orang bertingkah gila. Mereka yang mencuit lebih banyak merujuk pada…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…