Terengah Menangkal Yang Radikal

Edisi: 14/47 / Tanggal : 2018-06-03 / Halaman : 42 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,


DUA pelantang suara itu hanya terpisah lima meter. Secara bersamaan, kedua loudspeaker seukuran minikompo itu mengeluarkan suara dengan volume penuh di kompleks unit kegiatan mahasiswa (UKM) Institut Teknologi Bandung. Loudspeaker dari UKM Harmoni Amal Titian Ilmu (HATI) memperdengarkan orang berdiskusi, sementara pelantang suara UKM band mengeluarkan bunyi instrumen gitar.

Dua suara yang bersahutan itu meramaikan kampus ITB di Jalan Ganesha 7, Bandung, pada Kamis malam tiga pekan lalu. Tak ada mahasiswa yang mendatangi kelompok mahasiswa lain untuk meminta mengecilkan volume suara. Seorang mahasiswa dari ruang UKM HATI yang memulai diskusi setelah lagu-lagu rock mengalun dari ruang band memilih memutar volume untuk mengimbangi suara lagu-lagu grup band Dewa.

Hari itu ada enam mahasiswa yang duduk melingkar di ruang UKM HATI seukuran 2 x 3 meter. Dari suara di loudspeaker, terdengar mereka tengah membahas sosok ilmuwan Andalusia, Spanyol, Abbas Ibnu Firnas (810-887), yang disebut-sebut sebagai ilmuwan muslim penemu konsep pesawat terbang. "Muslim yang menemukan pesawat, tapi industri dirgantara malah dikuasai Barat," kata penceramah, lindap di antara bunyi gitar.

Dari diskusi soal pesawat, pembicaraan selama sekitar satu jam yang dimulai setelah magrib pukul 18.30 itu merembet ke urusan radikalisme. Penceramah mengatakan ilmuwan muslim tak memakai temuan pesawatnya untuk menjadi teroris. "Muslim tidak menyalahgunakan ilmu itu," ujarnya.

Kalimat mahasiswa itu terdengar seperti apologia. Di ITB, HATI masuk radar kampus karena diduga terafiliasi dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), terutama setelah pemerintah menyatakan organisasi yang berdiri sejak 1982 ini organisasi terlarang karena menyerukan pembentukan Khilafah Islamiyah-pemerintahan pan-Islamisme yang meleburkan batas negara yang dipimpin seorang khalifah di tingkat dunia.

HATI kini beranggotakan 59 mahasiswa. Rektorat ITB sempat hendak membekukan kegiatannya pada 2017 setelah dua kali menegur pengurusnya karena mendatangkan pembicara dari HTI Jawa Barat dan mendiskusikan pentingnya pemerintahan khilafah. "Dari situ kami menduga mereka berafiliasi ke HTI," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ITB Bermawi Priyatna, Rabu pekan lalu.

Priagung Satyagama, Ketua HATI ITB, membantah tuduhan Bermawi bahwa organisasinya berhubungan dengan HTI ataupun afiliasinya. "Kami independen," ujarnya. Ia mencoba membuktikannya dengan menunjukkan lambang HATI yang sama sekali berbeda dengan HTI. "Background lambang UKM kami itu bendera Rasulullah, tak ada hubungan sama sekali dengan HTI,"…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.