Islam Dan Bola
Edisi: 16/47 / Tanggal : 2018-06-17 / Halaman : 70 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Ulil Abshar Abdalla, ,
BERUNTUNG kick-off Piala Dunia 2018 pada 14 Juni mendatang jatuh persis pada hari ketika umat Islam mengakhiri ritual puasa dan merayakan Lebaran. Jika turnamen akbar ini berlangsung pada bulan Ramadan, pastilah tim-tim dari negeri muslim akan berhadapan dengan pertanyaan dilematis: haruskah berpuasa? Dapatkah sepak bola menjadi alasan (musawwighat) yang membolehkan tak berpuasa, seperti sakit dan bepergian (safar)?
Bagi umat Islam, apalagi di era politik identitas saat ini, perkara sepak bola bukan sekadar peristiwa olahraga murni. Di sana akan berkelindan sejumlah faktor yang rumit.
Ada masalah keagamaan seperti yang sudah disinggung di atas. Ada masalah identitas: tim-tim negeri-negeri muslim akan cenderung dipandang sebagai wakil âââ¬ÃÂdunia kamiâââ¬ÃÂ, dunia Islam. Tapi juga ada masalah politik identitas, meskipun faktor ini tidak terlalu menonjol (banyak muslim yang menjagokan tim-tim Eropa atau Amerika Latin).
Kita tentu masih ingat, beberapa waktu lalu beredar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…