Agama Di Ruang Publik

Edisi: 17/47 / Tanggal : 2018-06-24 / Halaman : 36 / Rubrik : KL / Penulis : Komaruddin Hidayat., ,


PADA mulanya iman itu bersifat sangat privat, sangat pribadi. Tapi, karena pesan iman menganjurkan agar mengajak orang lain berbuat baik serta berbagi pengalaman dan keyakinan beragama, setiap agama pada dasarnya adalah sebuah gerakan misionaris dengan cara dan semangat yang berbeda-beda. Sifat agama selalu ingin mengisi dan tampil di ruang publik.

Secara normatif-preskriptif, makin rajin seseorang mengikuti berbagai kegiatan keagamaan, semestinya makin saleh seseorang itu secara sosial, menjadi insan terpuji dan penebar kasih Tuhan, buah dari iman dan ilmunya. Tapi sebagian penceramah agama cenderung tak menekankan itu. Bagi mereka, fungsi ritual yang utama itu ada dua: untuk mengejar pahala sebagai tabungan akhirat dan penghapus dosa.

Pendekatan keberagamaan semacam ini bisa membuat moral sosial lembek, tidak melahirkan gairah menjadikan Islam sebagai sumber dan pilar peradaban.
Ritual hanya menjadi semacam institusi penebusan dosa. Yang juga cukup fenomenal di negeri ini adalah maraknya remaja dan media sosial dalam mengisi ruang publik dengan narasi dan simbol-simbol keagamaan. Sebagian menjalani agama dengan fun, santai, dan penuh canda, sebagian lagi senang dengan narasi keagamaan yang bernada keras, penuh kosakata ancaman, seperti “bidah”, “sesat”, dan “neraka”.

Pendekatan Islam yang kaku, ideologis,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…