Cerita Kapitan Bagansiapiapi

Edisi: 20/47 / Tanggal : 2018-07-15 / Halaman : 52 / Rubrik : SEL / Penulis : Riyan Nofitra, ,


RUMAH kayu itu terlihat kusam. Letaknya tersembunyi akibat desakan bangunan modern di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kendati begitu, rumah tersebut punya ukuran yang lebih besar dibanding milik warga keturunan Tionghoa lain di sana. Ia juga cukup menonjol karena masih mempertahankan arsitektur gaya lama: berpanggung dan memiliki anak tangga menuju ruang utama.

Dinding bagian depan rumah dihiasi ukiran Tiongkok yang berpadu dengan selembayung Melayu. Tapi keindahannya sudah tak tampak karena termakan usia. Sebuah piano tua teronggok di ruang utamanya. ”Ini rumah peninggalan kakek saya,” kata Tono, Sabtu dua pekan lalu. Kakek Tono, Ng Cong Bun, adalah warga keturunan Tionghoa yang menjadi kapitan, jabatan prestisius yang diberikan pemerintah kolonial Belanda atas dasar ketokohan seseorang dalam masyarakat Tionghoa. Adapun Tono merupakan ahli waris generasi kelima keluarga kapitan di Bagansiapiapi.

Rumah kapitan milik Ng Cong Bun diperkirakan dibangun pada 1900-an, masa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…