Akuisisi Kini Atau Nanti
Edisi: 22/47 / Tanggal : 2018-07-29 / Halaman : 80 / Rubrik : EB / Penulis : Putri Adityowati, ,
PEMERINTAH Indonesia, melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), menyetujui perjanjian pokok divestasi dengan Freeport-McMoRan Inc (FCX) dan Rio Tinto, Kamis dua pekan lalu. Isinya mengenai struktur transaksi dan nilai divestasi. Kesepakatan ini menuai kontroversi. Banyak yang menuding pembelian saham ini merugikan Indonesia karena kontrak karya Freeport sebentar lagi berakhir. Namun pemerintah berpendapat inilah momentum menguasai tambang raksasa di bumi Papua.
Setelah Kontrak Berakhir pada 2021
A. Freeport Berhak Memperpanjang Kontrak
1. Kontrak Karya 1991 memberikan peluang bagi Freeport mengajukan perpanjangan kontrak 2 x 10 tahun hingga 2041. Celah ini membuat pemerintah tak punya alasan untuk menolak atau menahan perpanjangan kontrak.
Pasal 31 ayat 2 Kontrak Karya:
"Pemerintah tidak akan menahan atau menunda persetujuan secara tidak wajar."
2. Jika menolak perpanjangan kontrak, Freeport bisa membawa sengketa ke arbitrase internasional. Pasal 31 ayat 2 melemahkan posisi Indonesia bila kasus ini dibawa ke arbitrase.
3. Beberapa rencana kerja PT Freeport Indonesia yang telah disetujui pemerintah diasumsikan sebagai kegiatan operasional hingga 2041.
B. Tidak Gratis Setelah Kontrak Berakhir
Bila Freeport angkat kaki pada 2021, pemerintah tidak serta-merta mendapatkan tambang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…