Agus-otto Djaya Berjuang Lewat Kanvas.
Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 44 / Rubrik : LAY / Penulis : Linawati Sidarto, ,
Tidak perlu diragukan bahwa pameran karya mereka secara tidak langsung telah memberi sumbangan yang amat berharga terhadap bangsa dan negara mereka: rakyat Indonesia.
PAMERAN LUKISAN AGUS DAN OTTO DJAYA, DENGAN PAHATAN LINO KARYA BAHARUDIN DAN MOCHTAR APIN DI KABINET KACA, DI MUSEUM STEDELIJK AMSTERDAM.
KURATOR KERSTIN WINKING (KIRI), DOSEN SEJARAH SENI RUPA MIKKE SUSANTO, KONSERVATOR RIJKSMUSEUM HARM STEVENS, SERTA SEJARAWAN REMCO RABEN DAN BONNIE TRIYANA, DALAM DISKUSI PANEL SIMPOSIUM ââ∠âTHE PRODUCTION AND CIRCULATION OF INDONESIAN MODERN ART (1935-50)âââ¬Ã DI MUSEUM STEDELIJK, 24 JUNI LALU.
BEGITULAH Direktur Museum Stedelijk Amsterdam Willem Sandberg menulis dalam katalog pameran Agus dan Otto Djaya yang digelar di Amsterdam pada Oktober 1947. Sekitar 70 tahun silam, kakak-adik pelukis Indonesia itu menggelar pameran tunggal mereka di museum seni rupa modern terkemuka di Belanda tersebut. âââ¬ÃÂIni peristiwa yang sangat penting, untuk pertama kalinya pelukis Indonesia melangsungkan pameran tunggal di museum terkemuka di Belanda,âââ¬Ã kata Remco Raben, ahli sejarah kolonial dari Universiteit van Amsterdam.
Pameran yang berlangsung selama 10 Oktober-10 November 1947 itu juga penting karena itulah tonggak perkenalan masyarakat Belanda dengan seni rupa modern Indonesia. Saat itu, Agus dan Otto menyuguhkan sekitar 126 lukisan karya mereka. Dan, sampai saat ini, belum ada seniman Indonesia lain yang menggelar pameran tunggal dengan karya sebanyak itu di museum seni rupa modern terkemuka sekaliber Stedelijk.
Raden Agus Djaya Suminta (lahir di Pandeglang, Banten, 1 April 1913) dan Raden Otto Djaya Suntara (kelahiran Rangkasbitung, Banten, 6 Oktober 1916) adalah kakak-adik pelukis kenamaan Indonesia. Mereka seangkatan dengan pelukis Affandi, S. Sudjojono, dan Hendra Gunawan. Keduanya produktif melukis dan aktif di lembaga…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…