Berlari Setelah Frustrasi
Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
PAPA, mengapa saya diberi nama ’Sarengat’?”
Anak 13 tahun itu bertanya sengit. Ia sudah memendam pertanyaan itu lama sekali, setelah acap diejek teman-temannya di sekolah yang memelesetkan namanya: Sarengat, yen sare njengat. Sarengat, jika tidur ia ereksi. Perundungan itu membuat Sarengat mutung, lalu memprotes ayahnya.
Kejadian pada 1953 tersebut tertuang dalam buku otobiografinya yang terbit pada 2009, Namaku Sarengat. Menurut Sarengat, ayahnya tak langsung menjawab ketika ia menanyakan asal-usul namanya. Tapi Raden Prapto Prawirosuprapto, sang ayah, tahu sebabnya anak pertamanya itu bertanya demikian. Sebagai guru, ia sudah mendengar sang anak acap dirisak temannya di sekolah menengah pertama di Pekalongan karena namanya.
”Aku geram dengan olok-olok itu, tapi aku tak bisa melawan karena nama itu diberikan orang tuaku,” tulis Sarengat. Setelah beberapa hari, Prapto baru menjelaskan riwayat nama itu. Nama ”Sarengat” diberikan oleh ayah Prapto yang merujuk pada kata ”syariat” yang berarti ”aturan”. Kata bahasa Arab itu menjadi ”sarengat” ketika diucapkan dengan lidah orang Jawa. Prapto sebenarnya sudah
menyiapkan nama yang lebih keren untuk anak pertama itu: Muhammad Ramelan.
Si kakek bukan tanpa maksud memberikan nama itu. Ia menginginkan cucu pertamanya tersebut hidup sesuai dengan ajaran agama Islam dan terkenal karena prestasinya. Harapan itu terwujud delapan tahun setelah Sarengat menanyakan asal-usul namanya. Pada usia 22 tahun, ia menggondol medali emas cabang atletik nomor 100 meter dan 110 meter lari gawang dalam kejuaraan akbar Asian Games IV di Jakarta.
Sarengat mengandaskan beberapa atlet unggulan, seperti Jotje Gozal, sprinter Indonesia asal Surabaya; dan Jegathesan Manikavasagam dari Malaya, di final. Sejak itu, nama Sarengat harum sebagai orang tercepat di Indonesia, bahkan di Asia. Ia menjadi pelari paling terkenal dalam sejarah atletik Indonesia hingga hari ini.
Sarengat memecahkan rekor lari 100 meter dengan catatan waktu 10,4 detik. Rekor itu bertahan selama 22 tahun setelah pelari Indonesia lain, Purnomo Muhammad Yudhi, membukukan waktu 10,3 detik dalam Olimpiade 1984 di Los…
Keywords: Sarengat, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…