Prostat, Durian, Dan Diplomasi.

Edisi: 26/47 / Tanggal : 2018-08-26 / Halaman : 104 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


HARI masih pagi ketika lelaki bertubuh tinggi dan gemuk itu joging di lintasan lari Stadion Utama Senayan (kini Gelora Bung Karno), Jakarta, pertengahan April 1977. Loncat-loncatnya berat. Langkah larinya lambat. Tak banyak yang mengenalnya, padahal dialah pelari tercepat Indonesia dan bintang Asian Games, Mohamad Sarengat.

Lima belas tahun lalu, ketika ia membuat rekor lari 100 meter dalam 14,3 detik, berat badannya 72 kilogram. Bobotnya lantas menjadi 92 kilogram. Untungnya, tinggi tubuh dokter 37 tahun itu 1,83 meter. Dia tidak terlihat tambun. Tapi dia harus melatih lagi gerakan seorang sprinter karena Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) IX menunjuk dia dan bintang bulu tangkis, Minarni Sudaryanto, sebagai pembawa obor PON IX, yang diadakan di Jakarta pada Juli 1977.

Sejak menjadi dokter pribadi Wakil Presiden Adam Malik, lelaki asal Banyumas, Jawa Tengah, itu lama tidak aktif berlatih atletik. Hobinya tidak lebih dari bermain golf dan tenis. Kegiatannya juga lebih banyak mengurus keluarga dan pasien. Pada Juli 1968, ia menikah dengan Nani Supadmiani Titi Utari, putri Abdulrachman Setjowibowo, bekas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang menjadi Direktur Jenderal Agraria. Pasangan itu dianugerahi tiga anak: Retnosari Medisina, Dwi Ratnasari, dan M. Landung Suryoputro.

Di samping mengawasi kesehatan wakil presiden, Sarengat buka praktik dokter sore hari di Cililitan 27 A, Jakarta Timur. Setelah berkeluarga, dia mendapat pemondokan cuma-cuma di Jalan Judo, Senayan. ”Itu atas belas kasihan Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Gelora Senayan,” kata Sarengat, seperti dikutip Tempo edisi 16 April 1977. ”Kami hanya membayar rekening air dan leding.”

Menjadi dokter kepresidenan menyita waktu Sarengat. Dia kerap ikut wakil presiden melawat ke mancanegara. Tapi, sebagai bapak muda, dia masih kangen kepada anak-anaknya, terutama si bontot Andung—panggilan M. Landung.


Keywords: Sarengat
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…