Hendra-ciputra: Sebuah Persahabatan.
Edisi: 28/47 / Tanggal : 2018-09-09 / Halaman : 50 / Rubrik : SEL / Penulis : Moyang Kasih Dewimerdeka, Seno Joko Suyono, Anwar Siswadi
JUDUL lukisan itu Diponegoro Terluka. Sebuah lukisan minyak di atas kanvas besar berukuran 2 x 5 meter yang menampilkan adegan perang kolosal. Puluhan tentara Belanda dan pribumi lengkap dengan kuda tunggangan terlihat tumpang-tindih di atas kanvas itu. Ada kuda meringkik, ada orang menghunus pedang panjang, ada yang tubuhnya ditembus tombak. Di tengah segala kekacauan itu, ada sosok penunggang kuda hitam berjubah biru kehijau-hijauan. Serban khas di kepalanya memberi tahu kita bahwa dialah Diponegoro yang dimaksudkan dalam judul lukisan. Namun hanya itu tandanya karena sosok tersebut tak memiliki wajah. Bagian mukanya hanya diisi dengan cat cokelat polos.
Lukisan bertarikh 1982 itu merupakan satu dari 33 lukisan dan sketsa Hendra Gunawan yang dipamerkan dalam pameran âââ¬ÃÂ100 Tahun Hendra Gunawan: Prisoner of Hopeâââ¬Ã di Ciputra Artpreneur Museum, Jakarta Selatan, pekan pertama Agustus lalu. Semua karya yang dipajang merupakan koleksi pribadi taipan properti Ciputra. Sebagian besar baru dipertunjukkan kepada umum untuk pertama kalinya.
Diponegoro Terluka sendiri merupakan salah satu favorit Ciputra. Ini juga salah satu lukisan yang paling susah ia dapatkan dalam perjalanannya memburu karya-karya Hendra. âââ¬ÃÂAwalnya keluarga Hendra ingin mengoleksi sendiri. Tapi belakangan mereka perlu uang untuk hidup. Akhirnya dijual juga,âââ¬Ã kata Ciputra kepada Tempo.
Karya ini dibuat Hendra sesaat sebelum kematiannya akibat penyakit lambung pada 1983 di Bali. Menurut pengamat seni rupa sekaligus kurator pameran Agus Dermawan, mulai 1980, Hendra sibuk mengerjakan sebuah proyek pribadi, yaitu membuat lukisan untuk dihadiahkan kepada sejumlah provinsi di Indonesia. âââ¬ÃÂItu bentuk kecintaannya kepada tanah air,âââ¬Ã ujar Agus.
Untuk Provinsi Bali, Hendra melukis Trunyan dan Perang Buleleng, untuk Jakarta ada lukisan Pangeran Fatahillah. Kemudian ada lukisan Pangeran Sumedang melawan Daendels untuk Provinsi Jawa Barat. Lukisan Pangeran Diponegoro merupakan bagian dari seri ini yang hendak dihadiahkan Hendra kepada Provinsi Jawa Tengah. Mengapa Diponegoro itu dilukis tanpa wajah?
Nuraeni, istri Hendra Gunawan, mengatakan belum dilukisnya wajah Pangeran Diponegoro disebabkan oleh kebiasaan Hendra. Ia kerap membuat banyak karya dalam satu waktu. Hendra suka menunda menyelesaikan satu lukisan, lalu langsung menggambar lukisan berikutnya. âââ¬ÃÂWajahnya belum selesai, dia menggambar lagi yang lain,âââ¬Ã kata Nuraeni. Saat Hendra meninggal, lukisan itu pun tak terselesaikan.
***
PAMERAN karya Hendra Gunawan koleksi Ciputra ini mengambil tema âââ¬ÃÂPrisoner of Hopeâââ¬Ã karena sebagian besar lukisan yang dipamerkan adalah yang dibuat Hendra pada masa-masa ia dipenjara di Kebon Waru, Jawa Barat. Hendra salah satu seniman yang dijebloskan ke…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…