Rasional Menghemat Belanja Dolar.
Edisi: 29/47 / Tanggal : 2018-09-16 / Halaman : 89 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, ,
KEPUTUSAN PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menawarkan penataan ulang surat utang pada Mei lalu membuat Sarwono Sudarto bersyukur. Direktur Keuangan PLN itu lega karena kebijakan reprofiling global bond tersebut terasa manfaatnya saat nilai tukar rupiah sempoyongan seperti sekarang. Pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sempat menyentuh 15 ribu di pasar spot.
Tanpa kebijakan itu, keuangan PLN akan tertekan. Sebab, perseroan membutuhkan valuta asing dalam jumlah besar. Perusahaan harus membayar surat utang yang jatuh tempo pada Agustus 2019 sebesar US$ 750 juta dan US$ 1,25 miliar pada Januari 2020. Ada juga yang jatuh tempo pada 2037. PLN telah menukarnya dengan global bond baru yang akan jatuh tempo pada 2028 dan 2048.
Sarwono memastikan tak ada obligasi yang jatuh tempo pada tahun depan. ââ∠âJadi, kalau sudah reprofiling, jatuh temponya sudah berubah,âââ¬Ã katanya, Kamis pekan lalu. Dengan penukaran itu, PLN mendapat penurunan bunga. Jangka waktu jatuh temponya pun menjadi lebih panjang, yakni 10 tahun dan 30 tahun. Karena itu, PLN belum membutuhkan dolar dalam jumlah besar hingga akhir tahun nanti.
Dalam sejumlah pembahasan di lingkungan pemerintah yang berkaitan dengan pelemahan kurs rupiah, PLN dan PT Pertamina (Persero) beberapa kali menjadi sorotan. Dua perusahaan negara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…