Serena Mencari Setara

Edisi: 31/47 / Tanggal : 2018-09-30 / Halaman : 69 / Rubrik : OR / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


KEMARAHAN Serena Williams akhirnya meledak. Di hadapan wasit Carlos Ramos yang memimpin final turnamen Grand Slam Amerika Terbuka pada 8 September lalu, petenis 36 tahun itu menumpahkan kekesalannya seraya menyebut Ramos "pembohong" dan "pencuri" karena mengurangi poinnya pada set kedua, saat ia tertinggal 3-2.

Tak mengacuhkan protes itu, Ramos malah kembali menghukumnya dengan mengambil satu game langsung karena pelanggaran verbal Serena. Vonis ini adalah akumulasi dari dua peringatan keras yang sebelumnya diterima Serena karena dinilai melanggar aturan berinteraksi dengan pelatih dan membanting raketnya.

Vonis itu berujung fatal bagi Serena, yang kalah pada set pertama dan tertinggal 4-3 oleh lawannya, Naomi Osaka, di set…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…